Dari tiga turnamen itu ada target yang tercapai dan target yang tidak tercapai seperti dalam All England ganda campuran kita kalah di putaran final dan ganda putra sampai pada putaran perempat final,"
Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengevaluasi penampilan atlet-atlet dalam turnamen All England serta turnamen Swiss dan Jerman Terbuka 2015.
"Dari tiga turnamen itu ada target yang tercapai dan target yang tidak tercapai seperti dalam All England ganda campuran kita kalah di putaran final dan ganda putra sampai pada putaran perempat final," kata Manajer Tim Indonesia pada All England 2015 Ricky Soebagja di Jakarta, Kamis.
Ricky mengatakan atlet-atlet tim Indonesia dalam All England, Swiss Terbuka, dan Jerman Terbuka 2015 mengalami peningkatan prestasi dari aspek permainan karena menghadapi kendalan non-teknis.
"Meski ada target yang tidak tercapai, peningkatan penampilan tim secara keseluruhan sudah menunjukkan hal baik. Hanya saja mereka kalah pada saat yang tidak terduga, termasuk pada Jerman Terbuka dan Swiss Terbuka," kata Ricky.
Wakil Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto mengakui organisasi bulu tangkis nasional itu telah tertinggal untuk menyiapkan regenerasi atlet-atlet muda selain harus menghadapi harapan tinggi masyarakat Indonesia terhadap prestasi cabang olahraga itu.
"Tapi, kami telah melakukan regenerasi itu. Hanya saja untuk mencapai kejayaan bulu tangkis seperti dahulu butuh proses. Indonesia akan memetik hasil proses itu dua hingga tiga tahun mendatang. Kami optimistis akan muncul juara baru All England dari Tanah Air," kata Budiharto.
PBSI, lanjut Budiharto, telah mencoba meregenerasi atlet dengan memberikan tanggung jawab dalam pertandingan internasional yang membawa nama tim Indonesia seperti pada Piala Sudirman ataupun SEA Games kepada atlet-atlet muda.
"Pembinaan yang kami lakukan tidak hanya bertumpu pada pembinaan teknik dan fisik tapi juga pembinaan mental untuk mencetak atlet-atlet berkarakter juara," kata Budiharto.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Rexy Mainaky mengatakan para pengurus PBSI tidak memberikan hukuman kepada para atlet yang tidak mencapai target prestasi tertentu dalam pertandingan yang mereka ikuti.
"Hukuman itu kami kembalikan kepada masing-masing pelatih karena pelatih yang lebih mengetahui kondisi atlet-atletnya. Sebagai mantan atlet, saya menyadari tidak ada atlet yang mau kalah ketika dia bertanding," kata Rexy.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015