Dia kemudian menggedor-gedor pintu kokpit dan tetap tidak ada jawaban"
Syne-Les-Alpes/Paris (ANTARA News) - Para penyelidik telah mengambil perekam suara kokpit dari salah satu kotak hitam Airbus A320 dari maskapai Jerman Germanwings yang jatuh di Pegunungan Alpen dan menewaskan semua orang yang berada di dalamnya.
Sementara itu New York Times melaporkan bahwa dari kotak hitam yang ditemukan itu didapat data bahwa salah seorang pilot meninggalkan ruang kemudia pesawat atau kokpit dan tidak lagi kembali ke kokpit sampai pesawat itu jatuh.
"Pilot di luar kokpit itu mengetuk pelan-pelan pintu kokpit dan tidak ada jawaban (dari dalam kokpit)," kata seorang penyelidik kepada Times, mengutip rekaman kotak hitam itu. "Dia kemudian menggedor-gedor pintu kokpit dan tetap tidak ada jawaban. Tidak pernah ada jawaban."
"Anda bisa mendengar dia (pilot yang sedang berada di luar kokpit) berusaha mendobrak pintu," sambung penyelidik itu.
Pengungkapan isi kotak hitam itu terjadi di tengah kunjungan Presiden Prancis Francois Hollande, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy ke lokasi jatuhnya Germanwings di daerah terpencil di Alpen, Prancis, demi menghormati 150 korban yang kebanyakan berkewarganegaraan Jerman dan Spanyol.
Namun biro penyelidikan kecelakaan udara Prancis BEA mengatakan terlalu dini menyimpulkan penyebab jatuhnya pesawat yang dioperasikan oleh anak perusahaan maskapai Jerman Lufthansa itu.
"Kami baru bisa mengekstrak fail data audio yang dapat digunakan," kata Direktur BEA Remi Jouty dalam jumpa pers di Paris. "Kami belum bisa mempelajari dan memastikan waktu untuk semua suara dan kata yang terdengar dalam fail data ini."
Jouty memperkirakan dalam beberapa hari ke depan bisa menganalisisnya, namun mengingatkan pembacaan data kotak hitam itu bisa saja salah sehingga perlu kerja lebih keras lagi untuk menghadirkan interpretasi lengkap mengenai penyebab jatuhnya pesawat.
Kendati dia mengungkapkan beberapa "kalimat" terdengar dalam kotak hitam itu, Jouty tak bisa memastikan apakah itu berarti kedua pilot Germanwings dalam keadaan sadar.
Mengutip seorang pejabat militer yang terlibat dalam penyelidikan itu, New York Times melaporkan suara audio menunjukkan ada suara pilot "lembut sekali, dingin sekali" pada awal-awal pesawat itu terbang. Audio kokpit itu kemudian menunjukkan bukti bahwa salah seorang pilot meninggalkan ruang kemudi pesawat.
"Kami belum mengetahui alasan mengapa salah seorang pilot itu ke luar (kokpit)," sambung sang penyelidik. "Namun yang pasti pada saat-saat terakhir penerbangan, pilot yang satunya lagi tengah sendirian (di kokpit) dan tidak membuka pintu (kokpit)."
Juru bicara Lufthansa mengaku prihatin atas berita The Times itu dengan berkata, "Kami tak punya informasi dari pihak berwenang yang membenarkan laporan ini dan kami berusaha mencari lebih banyak lagi informasi. Kami tidak akan ikut-ikutan dalam spekulasi penyebab jatuhnya pesawat."
Dia mengatakan sejak Serangan 11 September 2001, pintu kokpit pesawat mana pun tidak bisa lagi dibuka dari luar.
Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve sendiri sejak awal sudah mengesampingkan teori serangan teroris dalam jatuhnya Germanwings. Namun Jouty menyatakan akan mempertimbangkan semua teori mengenai penyebab jatuhnya pesawat.
Jouty juga menepis spekulasi ledakan di udara yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat karena pesawat tidak terlihat ada indikasi mengalami tekanan udara, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015