Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis dibuka melemah sebesar 24,46 poin seiring dengan pergerakan bursa saham di kawasan Asia akibat ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed.
IHSG BEI dibuka turun 24,46 poin atau 0,45 persen menjadi 5.381,02, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 6,21 poin (0,66 persen) menjadi 933,15.
"Koreksi yang terjadi pada bursa regional berdampak negatif bagi pergerakan indeks saham di bursa Indonesia," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan bahwa tampaknya rilis data-data positif AS tidak memberikan sentimen positif pada laju bursa saham, pelaku pasar mempersepsikan akan adanya potensi kenaikan suku bunga the Fed sehingga memicu aksi lepas saham.
Dari sisi teknikal, lanjut dia, belum memperlihatkan adanya tanda-tanda untuk bergerak naik, namun tekanannya cenderung mulai terbatas sehingga terbuka peluang untuk IHSG BEI bergerak ke dalam area positif.
Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah menambahkan bahwa kebijakan pemerintah yang merencanakan untuk menurunkan batas bawah harga minyak sawit mentah (CPO) tidak terkena biaya keluar dari sebelumnya 750 dolar AS per ton menjadi 500-600 dolar AS per ton bisa berdampak pada kinerja saham sektor CPO.
"Tekanan akibat pelemahan indeks regional dan juga kajian pemerintah tentang bea keluar CPO akan mempengaruhi kinerja IHSG BEI Kamis ini," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 57,93 poin (0,24 persen) ke 24.470,30, indeks Bursa Nikkei turun 319,07 poin (1,62 persen) ke 19.427,13, dan Straits Times menguat 1,79 poin (0,06 persen) ke posisi 3.420,23.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015