Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia telah menerima pesan dari Pemerintah Australia yang menyesalkan terjadinya pembunuhan terhadap anggota TNI, yaitu Sertu Joko Susanto dan Serma (Purn) Tobias S. di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, pada 8 Desember 2006.Juru Bicara Kepresidenan RI, Dino Patti Jalal, di Yogyakarta, Kamis, mengemukakan bahwa pesan dari Pemerintah Australia itu disampaikan melalui Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada Rabu (13/12).Dino mengatakan, Pemerintah Australia juga menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban, dan mengharapkan pelakunya dapat secepatnya ditangkap, untuk kemudian dibawa ke pengadilan Pemerintah RI.Pemerintah Australia menyambut baik pernyataan aparat keamanan Indonesia yang intinya menekankan perlunya upaya mencari dan menangkap pelaku pembunuhan tersebut.Dikatakan pula, Pemerintah Australia juga menekankan pentingnya penyelesaian masalah Papua melalui negosiasi dan dialog secara damai, selain juga menyatakan dukungan penuh terhadap upaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mencari solusi terbaik bagi penyelesaian masalah di Papua, sambil menekankan dukungan penuh Australia terhadap Papua sebagai bagian wilayah NKRI. Kata dia, Pemerintah RI menyatakan terima kasih dan penghargaannya terhadap pernyataan serta pesan dari Pemerintah Australia tersebut. "Kami menganggap itu langkah positif yang mencerminkan semangat kebersamaan dari perjanjian keamanan antara Pemerintah Australia dan Indonesia yang ditandatangani Menteri Luar Negeri kedua negara di Lombok, beberapa waktu lalu," katanya.Ia mengatakan, di antara kedua negara sekarang telah ada perjanjian kerjasama keamanan. "Itu menandakan lebih eratnya hubungan Indonesia-Australia di bidang keamanan," katanya. Menurut Dino, hal tersebut juga merupakan cerminan dari semangat baru Indonesia-Australia dalam bidang kerjasama keamanan. Dino Patti Jalal mengatakan hal itu kepada wartawan di Gedung Agung (Istana Presiden) Yogyakarta, tempat berlangsungnya rapat terbatas yang dipimpin Presiden Yudhoyono dengan dihadiri sejumlah menteri dan gubernur se-Jawa, serta Kepala Badan Pusat Statistik (BPS). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006