Solna (ANTARA News) - Bintang Paris Saint Germain (PSG) Zlatan Ibrahimovic pada Rabu membela diri soal komentar pedasnya pada awal bulan ini di mana ia menyebut Prancis sebagai "negara bodoh."
Ibrahimovic akan menghadap komisi disiplin Liga Prancis pada 9 April untuk komentar-komentarnya yang terlontar setelah PSG kalah 2-3 di markas Bordeaux di Liga Prancis pada 15 Maret, ketika ia berkata, "Selama 15 tahun, saya tidak pernah melihat wasit seperti ini. Di negara bodoh ini, negara bodoh ini tidak layak menerima PSG. Kami terlalu bagus untuk negara ini."
Bagaimanapun, pada konferensi pers di Solna, dekat Stockholm, Ibrahimovic berkata, "Saya dihukum padahal wasitlah yang membuat kesalahan-kesalahan."
Ketika ditanyai apakah wasit di pertandingan itu, Lionel Jaffredo, layak dihukum, Ibrahimovic berkata, "Tidak tahu. Apa yang Anda pikirkan? Kami dihukum, ia tidak."
Komentar-komentarnya mengenai Prancis memicu kritik dari Perdana Menteri Manuel Valls, namun Ibrahimovic mengatakan ia menikmati bermain di Liga Prancis, kompetisi yang ia terlibat di dalamnya sejak pindah dari AC Milan pada 2012.
"Saya menyukai Prancis! Semua yang lain adalah omong kosong. Saya tidak akan datang ke Prancis jika saya tidak menyukainya, dan saya tentu tidak akan memperpanjang kontrak saya jika saya tidak menyukainya. Saya tidak akan bermain begitu lama jika saya tidak menyukainya," tuturnya.
Pemain 33 tahun itu juga mengkritik keputusan skors satu pertandingan di Liga Champions yang dijatuhkan kepadanya, menyusul kartu merah yang diterimanya saat melawan Chelsea.
"Jika Anda melihat situasinya, saya akan dihukum lebih banyak lagi untuk kartu merah yang tidak dijustifikasi daripada (hukuman kepada) wasit untuk kesalahannya... Itu tidak dapat diterima," ucapnya.
Ia akan absen pada pertandingan pertama perempat final saat PSG melawan bekas klubnya Barcelona di Paris pada 15 April.
(Uu.H-RF/I015)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015