Mataram, NTB (ANTARA News) - Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan, penanganan paham radikal ISIS/NIIS tidak harus mengandalkan juru dakwah, namun diperlukan peran aktif pemerintah dan masyarakat mengingat gerakan itu muncul karena keserasian sosial tidak berjalan.

"Kita tidak bisa hanya mengandalkan juru dakwah baik yang ada di masjid maupun pondok pesantren, tetapi dibutuhkan peran kita semua untuk menangani masalah itu," kata dia, saat melakukan kunjungan kerja di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu.

Menurut dia, paham ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah/NIIS) di kalangan masyarakat karena belum merata kesejahteraan sosial, sehingga dengan mudah mereka mencari jalan pintas untuk mencari kesejahteraan akhirat dengan cara yang salah.

"Mungkin mereka tidak bisa hidup sejahtera dan memiliki harapan di dunia, sehingga memilih untuk mengambil kesejahteraan di akhirat kelak melalui jihad, karena dengan mati syahid nanti akan masuk surga. Padahal cara itu salah karena hanya akan merugikan orang lain dan merusak fasilitas umum," katanya.

"Islam itu mengajarkan kesantunan dan kebahagian. Karenanya, untuk mencegah itu tidak hanya tugas juru dakwah, tetapi kita semua harus bisa terlibat untuk mengomunikasikan masalah itu," ujarnya.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015