Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu dibuka melemah sebesar 9,90 poin atau 0,18 persen menjadi 5.437,74.
Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 2,51 poin (0,27 persen) menjadi 945,30.
"Laju penguatan IHSG terhambat seiring dengan masih adanya aksi jual dari pelaku pasar menyusul sinyal inflasi Amerika Serikat yang naik menuju dua persen sehingga membuat khawatir kenaikan suku bunga the Fed," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan bahwa kondisi bursa saham global juga bergerak bervariasi sehingga mempengaruhi psikologis investor dalam melakukan transaksi saham di dalam negeri pada awal sesi pagi ini.
Namun, ia memperkirakan bahwa masih adanya aksi beli secara selektif pada saham-saham lapis dua serta diringi dengan masih kuatnya optimisme pasar terhadap pemerintah yang komitmen menjaga pertumbuhan ekonomi melalui reformasi struktural akan menahan tekanan IHSG BEI lebih dalam.
"Aksi jual dan beli masih akan beradu pada perdagangan Rabu ini, tetap antisipasi bila muncul sentimen yang mengarah pelemahan," katanya.
Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah menambahkan bahwa membaiknya data ekonomi AS mengingatkan kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada pertengahan tahun ini.
Ia mengemukakan bahwa Departemen Tenaga Kerja AS merilis indeks harga konsumen naik 0,2 persen di bulan Februari. Selain itu, data penjualan rumah baru di AS secara tidak terduga meningkat di bulan Februari seiring dengan kuatnya pasar tenaga kerja AS yang membantu meningkatkan aktivitas industri.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 51,97 poin (0,21 persen) ke 24.451,57, indeks Bursa Nikkei turun 38,85 poin (0,20 persen) ke 19.674,60, dan Straits Times menguat 0,03 poin (0,02 persen) ke posisi 3.412,35.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015