Menurut Penyidik Syahbandar Pelabuhan Branta, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Agus Suryatno, ke-16 perahu itu melakukan pencarian di beberapa titik di perairan Tlanakan dan Pademawu.
"Sebagian ada yang mencari di perairan Kecamatan Pademawu dan sebagian lagi ada yang siaga di perairan Kecamatan Tlanakan," katanya kepada Antara, Selasa malam.
Ia menjelaskan, pencairan nelayan hilang ini dilakukan oleh petugas gabungan dari Keamanan Laut (Kamla), Polsek dan Koramil Tlanakan, serta petugas dari Syahbandar Tlanakan, Pamekasan.
Nelayan asal Desa Branta Tinggi yang hilang itu bernama Fauzan. Ia diketahui hilang di perairan Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, diduga kecebur laut.
Nelayan itu diketahui hilang sekitar pukul 07.15 WIB. Salah seorang nelayan menemukan perahu di tengah laut di perairan Desa Padelegan pada koordinat 07 15.45 Lintang Selatan/113 33.00 Bujur Timur.
Selanjutnya nelayan yang menemukan adanya perahu bernama Putra Segoro tanpa awak itu melaporkan ke nelayan lain, dan diketahui bahwa perahu itu milik Fauzan.
Lalu pada sekitar pukul 10.00 WIB, petugas Sayhbandar Tlanakan bersama para nelayan setempat menarik perahu itu ke daratan
Pihak Syahbandar Branta selanjutnya melakukan koordinasi dengan petugas keamanan dari Polsek Tlanakan, terkait nelayan yang hilang itu, dan petugas juga telah melakukan pencarian menggunakan perahu nelayan setempat.
Fauzan berangkat melaut sekitar pukul 05.00 WIB, Selasa pagi sendiri dengan Perahu Motor Putro Segoro menggunakan jaring penangkap ikan dengan kapasitan perahu 3 gross ton.
Jenis perahu yang digunakan Fauzan ini sering disebut oleh masyarakat setempat dengan "perahu kateran" dan perahu itu juga sering digunakan masyarakat untuk memancing.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015