"ISIS di PPP itu ikut sana ikut sini," kata Romi saat berkunjung ke kantor redaksi salah satu media di Bengkulu, Selasa.
Berbeda dengan ISIS di Timur Tengah yang radikal, kata Romi, "ISIS" di PPP justru timbul karena kebingungan dengan dinamika internal partai.
"Akhirnya mereka ikut muktamar di Surabaya tapi ikut juga muktamar di Jakarta," katanya.
Romi memastikan kelompok "ISIS" di PPP kini telah merapat ke pihaknya, karena hanya kepengurusannya yang menerima Surat Keputusan (SK) pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM.
Meski SK itu dipersoalkan kubu Djan Faridz, kata Romi, selama belum ada keputusan hukum yang bersifat tetap dan mengikat (inkracht) maka SK itu tetap berlaku.
Dengan demikian, lanjut dia, terkait dengan pemilihan kepala daerah 2014, hanya kepengurusan PPP hasil Muktamar Surabaya yang bisa mengusung calon kepala daerah.
"KPU akan mengacu pada SK Menkumham, karena KPU tidak berwenang menentukan keabsahan partai," kata Romi.
Oleh karena itu, kata Romi, ia kini secara maraton melakukan konsolidasi ke berbagai daerah sebagai persiapan menghadapi Pilkada.
PPP menargetkan merebut 75 kursi kepala daerah dari sekitar 273 kabupaten/kota yang akan melaksanakan Pilkada serentak pada Desember 2015.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015