Jakarta (ANTARA p) - Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim menyampaikan rasa duka cita kepada masyarakat Singapura sekaligus memuji berbagai pencapaian yang telah berhasil dilakukan mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew bagi negaranya.
"Saya mengucapkan duka cita yang tulus kepada masyarakat Singapura atas wafatnya mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew, dan kepada Perdana Menteri Lee Hsien Loong, atas meninggalnya ayahandanya," kata Jim Yong Kim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut Presiden Bank Dunia, pihaknya akan selalu mengingat peran yang dilakukan Lee Kuan Yew dalam pengembangan dan sebagai arsitek Singapura modern.
Bank Dunia, ujar Jim Yong Kim, juga merasa sangat terhormat dapat bekerja sama dengan erat bersama mantan Perdana Menteri Singapura itu selama beberapa dekade.
Presiden Bank Dunia memaparkan, Lee Kuan Yew dikenali di seluruh dunia karena dapat mengubah Singapura dalam jangka waktu yang pendek dari negara yang kurang berkembang hingga menjadi salah satu negara berpendapatan tertinggi.
"Dia menunjukkan negara kota dengan beberapa sumber daya alam dapat berkembang cepat menjadi hub perdagangan global dan kekuatan finansial melalui pendidikan, perencanaan terpadu dan layanan sipil yang sangat terdidik," katanya.
Selain itu, ia juga mengatasi korupsi tanpa kenal lelah dan membawa layanan publik hingga standard tertinggi.
Yang lebih penting lagi, lanjutnya, dia menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi dapat menyediakan kesempatan dan meningkatkan kesejahteraan warga negaranya.
Pada masa duka seperti saat ini, ujar dia, Bank Dunia menawarkan simpati yang terdalam kepada pihak keluarga almarhum dan semua penduduk di Singapura.
Tidak hanya Presiden Bank Dunia, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Ahad (22/3) waktu Amerika Serikat menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Lee Kuan Yew, mantan perdana menteri Singapura, kepada keluarga Lee, rakyat dan Pemerintah Singapura.
Di dalam pernyataan yang dikeluarkan di Markas Besar PBB, New York, AS, oleh juru bicaranya, Ban mengatakan ia sangat sedih dan menyebut Lee "seorang tokoh legendaris di Asia", yang sangat dihormati karena kenegarawanan dan kepemimpinannya yang kuat.
"Selama tiga dasawarsa masa jabatannya, ia membantu Singapura berubah dari negara berkembang menjadi salah satu negara maju di dunia, dan mengubahnya menjadi pusat bisnis internasional, yang terus bergerak," dalam pernyataan sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.
Pemimpin PBB tersebut menambahkan ia berterima-kasih atas kerja sama kuat antara Pemerintah Singapura dan PBB, dan sangat mengharapkan bisa memperdalam kemitraan itu.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015