Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan menargetkan ekspor Indonesia ke Turki pada 2019 naik menjadi 3,87 miliar dolar AS dibandingkan 2014 yang 1,45 miliar dolar AS.
"Peningkatan target ini diharapkan bisa dicapai dengan mengintensifkan program misi pembelian dan pembentukan forum bisnis Indonesia-Turki," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak dalam siaran pers di Jakarta, Senin.
Hal tersebut disampaikan Nus saat menerima kunjungan 20 pengusaha Turki yang dipimpin Ketua Kadin Istanbul Murat Yalcintas di kantor Kementerian Perdagangan.
"Kementerian Perdagangan telah menetapkan target peningkatan ekspor ke Turki pada 2019 menjadi sebesar 3,87 miliar dolar AS dari nilai ekspor pada tahun 2014 sebesar 1,45 miliar dolar AS," ujar Nus.
Menurut dia, misi pembelian (buying mission) yang dilakukan secara rutin oleh Kemendag diharapkan mampu membangun kerja sama perdagangan dan investasi antara kedua negara dengan melibatkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), asosiasi, kementerian/lembaga lain, dan Kadin.
"Buying mission ini sebagai salah satu upaya untuk menangkap peluang eskpor dan ajang promosi produk Indonesia kepada buyers yang diharapkan dapat mengarah pada kerja sama perdagangan dan investasi di Indonesia," kata Nus.
Ia menambahkan, ekspor Indonesia ke Turki perlu terus ditingkatkan pada tahun-tahun yang akan datang bagi produk-produk makanan dan TPT (tekstil dan produk tekstil), khususnya berbasis pada produk makanan halal dan fesyen muslim Indonesia.
Para pengusaha Turki juga menjajaki peluang bisnis dengan pelaku usaha Indonesia pada sektor "building materials" (granite, marble, dan aluminum), textile (zipper, velcro tape, buttons, polyester yarn, fur garments, underwear, raw material for knitwear), leather, shoes, and machinery (food and marble machines).
Selain menyelenggarakan kegiatan forum bisnis untuk menjembatani pertukaran informasi di bidang perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Turki, pada kesempatan itu juga diselenggarakan kegiatan "one on one business meeting" yang diikuti 40 perusahaan Indonesia.
Kegiatan "business meeting" bertujuan mempertemukan pembeli Istanbul secara langsung dengan pengusaha Indonesia dan membangun jejaring bisnis sesuai dengan produk yang diminati.
Secara umum, perdagangan bilateral Indonesia-Turki selama ini telah terjalin dengan baik.
Tren pertumbuhan perdagangan bilateral selama periode 2010-2014 tercatat tumbuh sebesar 16,6 persen per tahun dan mencapai nilai 2,47 miliar dolar AS pada 2014.
Indonesia menikmati surplus dari neraca perdagangan bilateralnya dengan Turki, dan pada 2014, ekspor Indonesia ke Turki sebesar 1,45 miliar dolar AS dengan produk utama seperti palm oil, furnitur, suku cadang elektronik, dan lainnya.
Pada 2014, Turki merupakan negara tujuan ekspor Indonesia ke-23 dan Indonesia merupakan negara penyuplai Turki terbesar ke-26. Sementara impor Indonesia dari Turki pada 2014 mencapai 1,03 miliar dolar AS dengan produk utama seperti tobacco, wheat, chemical, marble, synthetic yarn, dan tractors.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015