Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin ditutup melemah tipis sebesar 5,96 poin atau 0,11 persen menjadi 5.437,09.
Sedangkan kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) naik 0,13 poin (0,01 persen) ke level 946,99.
"Minimnya sentimen baik positif maupun negatif membuat laju IHSG tertahan sehingga masuk berada dalam area negatif namun dengan kecenderungan pelemahan terbatas," kata Analis Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya di Jakarta, Senin.
Kendati demikian, menurut dia, potensi IHSG BEI untuk kembali berada di area positif masih cukup terbuka menyusul beberapa saham berkapitalisasi besar yang terlihat dalam indeks LQ45 bergerak positif.
Ia menambahkan bahwa terapresiasinya mata uang rupiah terhadap dolar AS pada awal pekan ini (Senin, 23/7) juga dapat menjadi indikator positif bagi laju indeks BEI ke depannya.
"Terkoreksinya dolar AS di dalam negeri akan menjadi salah satu faktor penunjang rally naik IHSG, dalam jangka pendek ini indeks BEI masih berada dalam jalur uptrend," katanya.
Sementara itu, saham-saham yang menguat diantaranya Astra International Tbk (ASII) naik Rp75 menjadi Rp8.175, Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik Rp50 menjadi Rp7.000, dan Kalbe Farma Tbk (KLBF) naik Rp15 menjadi Rp1.825.
Sedangkan saham-saham yang melemah diantaranya Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun Rp75 menjadi Rp5.150, Matahari Department Store (LPPF) turun Rp375 menjadi Rp17.925, dan Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun Rp20 menjadi Rp2.815.
Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 219.830 kali dengan volume mencapai 5,57 miliar lembar saham senilai Rp4,37 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 117 saham, yang melemah 176 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 103 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 119,27 poin (0,49 persen) ke 24.494,51, indeks Bursa Nikkei naik 194,14 poin (0,99 persen) ke 19.754,36, dan Straits Times menguat 3,03 poin (0,09 persen) ke posisi 3.415,47.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015