Jakarta (ANTARA News) - Papan belasungkawa didirikan di Istana dan Gedung Parlemen untuk pesan terakhir kepada Bapak Pendiri Singapura Lee Kuan Yew.
Mereka yang ingin menulis pesan terakhir kepada mendiang Lee Kuan Yew dapat melakukannya di papan belasungkawa yang akan tersedia dari Senin hingga Minggu.
"Papan belasungkawa serupa akan didirikan di depan Gedung Parlemen dari siang pada hari Senin sampai Minggu," kata Kantor Perdana Menteri, Senin, dikutip StraitsTimes.com.
Orang-orang yang ingin meninggalkan bunga untuk Lee juga dapat melakukannya di kedua area ini.
Buku belasungkawa juga akan disediakan pada semua misi Singapura di luar negeri bagi orang-orang Singapura di luar negeri dan orang-orang lain yang ingin menyampaikan duka cita.
Singapura tengah berduka atas meninggalnya perdana menteri pertama Lee Kuan Yew yang meninggal pada usia 91 karena radang paru-paru yang akut.
Putra Lee yang juga Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari untuk ayahnya.
Sebagai tanda penghormatan, bendera Singapura di semua gedung pemerintah akan dikibarkan setengah tiang selama periode berkabung itu sampai Minggu nanti (29/3).
Dalam pidato duka cita kenegaraan, PM Lee mengatakan sangat berduka atas kepergian ayahnya. Lee harus berhenti beberapa kali berbicara untuk mengendalikan kesedihannya.
Berbicara dalam bahasa Tiongkok, ia berterima kasih kepada warga Singapura atas kepedulian dan perhatian mereka ketika ayahnya terbaring sakit kritis di rumah sakit.
Beralih ke bahasa Inggris, PM Lee mengatakan, "Dia menginspirasi kita, memberi kita keberanian, membuat kita bersatu dan membawa kita di sini."
"Dia berjuang untuk kemerdekaan kita, membangun sebuah negara di mana tidak ada, dan membuat kita bangga menjadi warga Singapura. Kita tidak akan melihat yang lain seperti dia."
Pewarta: Monalisa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015