Gunung Kidul (ANTARA News) - Petani di Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan tanaman buah srikaya jenis Si Nyonya Tua sebagai salah satu usaha meningkatkan pendapatan.
Kepala Desa Tegalrejo Sugiman di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan masyarakat menanam srikaya di lahan pekarangan yang selama ini kurang dimanfaatkan untuk tanaman itu.
Lahan yang digunakan untuk menanam srikaya merupakan lahan kritis atau wilayah yang selama ini tidak bisa dikembangkan. Luas tanah paling banyak untuk tanaman srikaya berada di Dusun Tengklik.
"Paling luas, usaha pengembangan buah srikaya di Dusun Tengklik yang mencapai tujuh hektare. Rata-rata dalam satu hektare menghasilkan lima ton srikaya," katanya.
Ia mengatakan awalnya srikaya jenis Si Nyonya Tua itu hanya sebagai tanaman pagar. Namun demikian oleh karang taruna setempat dikembangkan menjadi komoditas unggulan daerah tersebut.
"Saat ini hampir semua warga di sekitar wilayah Tegalrejo menanam srikaya," katanya.
Dia mengatakan budi daya tanaman oleh masyarakat ini tidak hanya di sekitar rumah tetapi juga ladang. Ke depan pihaknya akan meningkatkan luas lahan penanaman srikaya.
"Warga bersama karang taruna berupaya untuk mengembangkan srikaya jenis Si Nyonya Tua menjadi tanaman unggulan," kata Sugiman.
Ia mengatakan srikaya jenis Si Nyonya Tua memiliki kelebihan dibandingkan srikaya jenis lainnya yakni ukuran dan tekstur daging lebih banyak.
"Satu buahnya ada yang mencapai enam ons, harganya Rp12.000 per kilogram," kata dia.
Sementara itu, Bupati Gunung Kidul, Badingah mendukung upaya Pemerintah Desa Tegalrejo mengembangkan tanaman buah srikaya dan ke depan diharapkan daerah itu menjadi sentra buah srikaya.
"Ke depan diharapkan pengembangan srikaya ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Badingah.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015