"Saya sarankan jemaah berdialog dengan PBNU, dipertemukan tokohnya dengan kami untuk membahas dalil yang mereka gunakan dalam kegiatannya," ujar Wakil Ketua Umum PBNU Asad Said Ali dalam dikusi bertajuk "IS (ISIS) dan Upaya Deradikalisme", di Jakarta, Minggu.
Asad menuturkan, PBNU siap berdialog secara berkelanjutan dengan tokoh dan jemaah itu, bahkan ia meyakini dapat meruntuhkan dalil yang digunakan kelompok terorisme ISIS.
Ia menilai orang yang tertarik bergabung dengan ISIS adalah orang-orang yang terimbas dengan ideologi jihad tanpa pemahaman lebih lanjut.
Karena itu, menurutnya lagi, PBNU ingin berdialog untuk meluruskan nilai-nilai yang berbenturan dengan Islam yang mencintai perdamaian serta mengutuk kekerasan pada sesama muslim.
Sedangkan untuk pergerakan ISIS yang diduga sudah merambah ke beberapa daerah di Indonesia, ia menyarankan pemerintah tidak gegabah dalam mengambil tindakan.
"Pemerintah jangan tergopoh-gopoh dan gegabah menentukan serius atau tidaknya ISIS. Yang penting ada kesiapsiagaan aparat dan kesadaran masyarakat sejak sekarang," kata dia.
Meski menyarankan pemerintah tidak gegabah, ia meminta pemerintah mewaspadai WNI yang pergi bergabung dengan ISIS, seperti 16 orang Indonesia yang hilang di Turki dan diduga akan bergabung dengan ISIS, karena dikhawatirkan setelah berlatih di sana akan melakukan teror di Indonesia.
Pewarta: Dyah DA
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015