Aden (ANTARA News) - Amerika Serikat mengevakuasi seluruh staf di kedutaan besar Yaman perseteruan antara kubu pemerintah dengan gerilyawan yang berpotensi berujung pada perang saudara.
"Karena situasi yang terus memburuk di Yaman, pemerintah Amerika Serikat untuk sementara memindahkan staf yang berada di Yaman," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Jeff Rathke dalam pernyataan tertulis seperti dikutip AFP.
Evakuasi itu dilakukan setelah sejumlah bom bunuh diri, yang menewaskan 142 orang, meledak di Sanaa pada Jumat. Kelompok ISIS, mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Wilayah utara Yaman kini dikuasai oleh gerilyawan Houthi yang punya jaringan kuat di Iran. Sementara di selatan, kelompok pendukung Presiden Abedrabbo Mansour Hadi masih mendominasi.
Yaman sendiri telah berulang kali dilanda rangkaian kekerasan setelah mundurnya Ali Abdullah Saleh pada awal 2012 lalu. Kini, mereka terancam jatuh pada perang saudara antara Houthi dengan penganut Sunni ditambah Al-Qaeda.
Pada Sabtu, Presiden Hadi bersumpah akan terus berupaya mengusir pengaruh Iran di negerinya. Dia menuduh kelompok Houthi telah mengimpor ideologi dari Tehran.
Sementara Houthi, yang sejak September lalu menguasai Sanaa, berjanji akan melakukan "langkah-langkah revolusioner" lanjutan setelah munculnya serangan bom bunuh diri pada Jumat. Di sisi lain mereka juga membantah keterlibatan Iran dalam aksi-aksinya.
(Uu.G005)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015