Program tersebut berupaya mendayagunakan dana zakat untuk kegiatan ekonomi produktif dan membantu masyarakat kurang mampu untuk memulai usaha mandiri,"

Yogyakarta (ANTARA News) - Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Universitas Islam Indonesia menggulirkan gerakan "Zakat Galang Berdikari" untuk mengoptimalkan dana zakat.

"Program tersebut berupaya mendayagunakan dana zakat untuk kegiatan ekonomi produktif dan membantu masyarakat kurang mampu untuk memulai usaha mandiri," kata Ketua Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (LAZIS) Universitas Islam Indonesia (UII) M Sularno di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, salah satu langkah nyata implementasi program tersebut adalah LAZIS UII memberikan bantuan sebesar Rp60 juta kepada 20 orang terpilih sebagai modal untuk mendirikan usaha angkringan.

"Pemanfaatan dana zakat untuk kegiatan ekonomi produktif dan sosial dinilai merupakan cara yang tepat untuk mengoptimalkan manfaat besar yang terkandung dalam dana umat tersebut," katanya.

Ia mengatakan tidak sedikit kalangan umat Islam yang sangat membutuhkan bantuan dari dana zakat untuk memperbaiki kesejahteraan taraf hidupnya.

"Dengan mengoptimalkan dana zakat untuk kepentingan tersebut, tidak hanya mendorong pemberdayaan umat tetapi juga membangun sifat kesetiakawanan sosial," katanya.

Menurut dia, optimalisasi dana zakat untuk program bina usaha angkringan merupakan sebuah terobosan yang tepat.

"Sebanyak 20 peserta kami jaring melalui kerja sama dengan para takmir masjid di Yogyakarta untuk merekomendasikan jamaahnya yang memenuhi kriteria sebagai mustahiq dan aktif berjamaah di masjid," katanya.

Ia mengatakan para peserta selanjutnya harus melalui tahap survei dan tes wawancara sebelum menerima bantuan.

Para peserta kemudian diberi fasilitas berupa gerobak angkringan beserta peralatan dan modal awal sebesar Rp300 ribu.

"Keunggulan lainnya dari program itu adalah para peserta mendapat pelatihan kewirausahaan dan pembinaan keagamaan setiap dua bulan. Hal ini agar ada tahap monitoring dan evaluasi sehingga usahanya diharapkan terus berkembang," katanya.

Menurut dia, LAZIS UII juga menyerahkan bantuan sebesar Rp177 juta kepada 15 panti asuhan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kegiatan itu bertujuan menggalang kepedulian masyarakat secara luas untuk bersinergi dengan LAZIS UII dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat kurang mampu di DIY.

"Anak-anak yatim juga memiliki hak dalam mengakses dana zakat. Melalui program itu LAZIS UII berupaya memberikan bantuan yang disesuaiakan dengan jumlah anak per panti dalam masa satu tahun," katanya.

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015