Semarang (ANTARA News) - Sartini (39), penghuni panti rehabilitasi Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah yang berlokasi di Jalan Mulawarman, Tembalang, Semarang, Sabtu, ditemukan tewas.
Korban yang ditemukan pertama kali oleh penghuni lain di sekitar asrama panti rehabilitasi tersebut dalam kondisi mulut berbusa. Korban diduga dibunuh.
"Korban ditemukan pertama kali oleh penghuni lain yang mendatangi asrama tempat tinggalnya," kata Sunarto (68), petugas panti.
"Sekitar jam 11, rumah korban saat itu dalam kondisi terkunci," katanya.
Kemudian, lanjut dia, ketika dilihat dari jendela diketahui korban dalam posisi tertidur dan mulutnya berbusa.
Ia menuturkan bahwa korban tinggal bersama suami sirinya yang bernama Turino.
Korban yang berasal dari Kemuning, Kabupaten Kebumen itu sudah sekitar 1,5 bulan tinggal di panti rehabilitasi itu.
Suami siri korban tersebut diduga sebagai pelaku pembunuhan tersebut.
Menurut Sunarto, Turino yang kabur setelah kejadian itu sempat dihubunginya.
Saat itu, Turino mengaku telah memberi istri sirinya itu minuman yang dicampur dengan air keras.
"Saat ditolong warga, kondisi korban sudah tidak bernapas," katanya.
Polisi yang menerima laporan tersebut langsung mendatangi tempat kejadian.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang Ajun Komisaris Sugiarto mengaku belum mengetahui pasti penyebab kematian korban.
"Tidak ada luka di tubuh korban, mulutnya berbusa saat ditemukan. Korban dibawa ke RS Kariadi untuk diautopsi," katanya.
Saat ini, menurut dia, petunjuk yang dikantongi polisi, yakni surat yang ditulis oleh korban dan suami sirinya. Polisi masih menelusuri keberadaan suami siri korban.
Pewarta: IC Senjaya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015