"Kami minta dia kembali ke Indonesia, bagaimanapun caranya," kata dia di Pontianak, Sabtu.
Ia mengaku sudah seminggu ini tidak bisa berkomunikasi dengan anaknya itu.
"Kami berharap anak saya bisa secepatnya kembali berkomunikasi, karena kami khawatir hanya salah informasi, dan mudah-mudahan dia di sana hanya bekerja bukan gabung dengan ISIS," ujarnya.
Dia melanjutkan, "Saya kaget juga mendengar informassi tentang anak saya, dan keluarga besar saya juga bertanya-tanya tentang nasib anak saya di sana."
"Memang seminggu lalu ada intel Kodam XII Tanjungpura datang ke rumah menanyakan keberadaan anak saya," tutup dia.
Pewarta: Andilala
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015