... jadi warna alam itulah yang dieksploitasi sehingga menciptakan kreasi kain warna alam... dengan istilah kain krenova warna alam...
Magelang, Jawa Tengah (ANTARA News) - Perajin batik di Dusun Pending Wetan, Desa Girirejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah berinovasi mengembangkan pewarna alami untuk menghasilkan produk kain batik yang ramah lingkungan.
Seorang perajin batik, Sylvia Eriana di Magelang, Sabtu mengatakan, bahan pewarna alam yang digunakan antara lain daun mangga, daun putri malu, daun sawo hijau, daun jambu biji, kulit kayu mahoni, kayu tingi, kayu tegeran, kayu jambal, kulit jalawe, dan daun indigovera.
"Kami mulai merintis usaha batik sejak 2011 dengan memanfaatkan ketersediaan bahan alam untuk pewarnaan yang dituangkan dalam karya kreativitas batik," katanya.
Ia mengatakan, untuk memberikan kepuasan pelanggan terhadap pelanggan, desain motif adalah desain motif pribadi yang dipadukan dengan warna-warna alam sehingga merupakan karya-karya "limted edition" berupa kain batik yang unik dan elegan.
"Selama ini kami hanya memproduksi kain batik dari bahan pewarna alam, jadi warna alam itulah yang dieksploitasi sehingga menciptakan kreasi kain warna alam yang kemudian orang mengenal kain tersebut dengan istilah kain krenova warna alam," katanya.
Ia mengatakan kain batik dan kain krenova warna alam yang dihasilkan oleh tangan-tangan kreatif orang Magelang asli yang mempunyai dedikasi tinggi untuk meningkatkan dan memajukan batik asli Magelang.
"Tidak hanya dapat dipakai di industri fashion tetapi sebagai kain yang dihaslkan dari bahan warna alam yang ramah lingkungan diharapkan menjadi inspirasi bahwa warna alam menyuguhkan warna-warna indah yang tidak kalah dengan bahan pewarna sintetis," katanya.
Ia mengatakan batik dengan bahan pewarna alam banyak peminatnya, hingga saat ini pemasarannya antara lain Semarang, Jakarta, Riau, dan Kalimantan.
"Harga kain batik dengan bahan pewarna alam dengan paling murah Rp200 ribu per lembar hingga jutaan rupiah per lembar," katanya.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015