... tipe itu dijual antara Rp500 juta hingga Rp1 miliar yang diprediksi akan menjadi primadona pasar properti...

Makassar (ANTARA News) - Pengamat properti, Ali Tranghanda, yang juga adalah CEO Indonesia Property Watch, mengatakan, 2015 akan menjadi tahun tonggak kebangkitan properti Indonesia.

"Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi itu antara lain inflasi, BI rate, dan bunga KPR yang kemudian diikuti dengan peningkatan daya beli masyarakat," kata dia, di Makassar, Sabtu.

Dia pembicara pada Seminar Indonesian Property Outlook 2015 yang mengusung tema Investasi Properti sebagai Pilihan Bijak, yang diselenggarakan Paramount Land.

Kebijakan pemerintah yang menurunkan BI rate dari 7,75 persen ke level 7,5 persen beberapa waktu lalu disambut baik oleh pasar.

Hal itu diakui meningkatkan daya beli masyarakat terutama konsumen yang akan membeli rumah. Selain itu, cadangan dana pemerintah dari pengalihan subsidi BBM untuk menggenjot infrastruktur memberikan keuntungan bagi pembangun properti.

"Industri properti menengah atas mulai jenuh dan bergeser ke segmen menengah yang sebagian besar pemakai akhir, oleh karena itu pengembanpun mulai membidik pasar tersebut dengan melakukan strategi mengubah ukuran dan menjual tipe-tipe yang lebih kecil," katanya.

Dia mengatakan, tipe itu dijual antara Rp500 juta hingga Rp1 miliar yang diprediksi akan menjadi primadona pasar properti.

Di sisil lain, lanjut dia, ada beberapa lokasi yang menunjukkan pertumbuhan dan penyimpan potensi pasar yang tinggi diantaranya di kawasan timur Indonesia seperti Surabaya, Makassar dan Manado.

Dengan demikian, Ali mengatakan, dapat disimpulkan bahwa optimistis sektor properti akan berjalan positif tahun ini, khususnya untuk rumah tapak (residensial.

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015