Sanaa (ANTARA News) - Pemboman bunuh diri, yang dinyatakan Negara Islam (ISIS) dilakukan oleh kelompok mereka, di masjid-masjid di ibu kota negara Yaman menewaskan setidaknya 142 orang.
Serangan mengincar jamaah Syiah, termasuk milisi-milisi Huthi, lapor AFP.
Rangkaian pemboman itu merupakan serangan paling maut yang pernah terjadi di Yaman, negara yang sedang bergulat dengan meningkatnya ketidakstabilan serta perpecahan di kalangan kelompok-kelompok.
Insiden itu terjadi satu hari setelah bentrokan antara pasukan yang setia kepada Presiden Abedrabbo Mansour Hadi dan sekutu-sekutu milisi Syiah Huthi di Aden, kota di bagian selatan tempat sang pemimpin negara mengamankan diri bulan lalu.
Pembom-pembom bunuh diri mengincar dua masjid yang didatangi oleh kalangan Huthi, kelompok yang telah merebut ibu kota, Sanaa.
Satu bom meledak di dalam masjid Badar di Sanaa selatan sementara satu lainnya menyasar jamaah ketika mereka keluar, kata para saksi mata.
Bom ketiga menghantam masjid Al-Hashus di Sanaa utara.
Nashwan al-Atab, anggota komite operasi kementerian kesehatan, mengatakan kepada AFP bahwa 142 orang terbunuh dan setidaknya 351 lainnya luka-luka.
Televisi Al-Massira milik milisi Huthi mengatakan rumah-rumah sakit di ibu kota itu telah meminta pengerahan sumbangan darah darurat.
Imam masjid Badr menjadi salah satu korban tewas, demikian menurut seorang sumber di kalangan medis.
Seorang pemboman lainnya meledakkan diri di luar sebuah masjid di Saad, benteng Huthi di wilayah utara, kata sumber yang dekat dengan milisi. Hanya si penyerang yang tewas dalam ledakan tersebut dan pengamanan ketat di masjid itu telah menghindarkan si pembom masuk ke masjid, kata sumber tersebut.
Melalui pernyataan dalam jaringan, cabang IS di Sanaa, yang sebelumnya tidak dikenal, menyatakan sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam rangkaian pemboman tersebut dan mengatakan bahwa ini "baru ujung gunung es saja".
(Uu.T008)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015