Sanaa (ANTARA News) - Sebuah bom meledak di sebuah masjid di ibukota Yaman dan menewaskan sedikitnya 16 orang yang sedang beribadah sholat Jumat.

Kantor berita AFP melaporkan perkiraan jumlah korban tewas dapat mencapai 30 orang dan rumah sakit meminta bantuan darah untuk menolong korban.

Masjid di Sanaa terkenal sebagai tempat beribadah umat Islam dari kelompok Huti dan pengikut aliran syiah, yang mendominasi wilayah utara Yaman termasuk Sanaa.

Seorang saksi menyatakan mendengar dua suara ledakan di dalam satu masjid yang dikenal dengan nama Masjid Badr, di kawasan padat di pusat kota Sanaa.

"Saya akan bersembahyang di masjid ketika mendengar ledakan pertama dan beberapa menit kemudian mendengar ledakan lainnya," kata saksi kepada Reuters.

Naiknya kekuasaan Huti dukungan Iran pada September tahun lalu semakin dalam memecah jaringan politik serta kesetiaan agama yang rumit di Yaman dan menyebabkan negara itu terputus dari dunia luar.

Menurut kantor berita AFP, satu bom meledak di dalam masjid dan satu lainnya meledak di pintu gerbang ketika umat berlarian menyelamatkan diri.

Tersangka pelaku bom bunuh diri yang ketiga menyasar masjid Al-Hashahush di utara Sanaa.

Televisi Huti Al-Massira mengabarkan bahwa pihak rumah sakit di ibukota menyerukan sumbangan darah.

Serangan ini merupakan yang paling mematikan sejak sebuah bom mobil meledak dan menewaskan 40 korban serta melukai puluhan lainnya di akademi polisi di Sanaa pada Januari lalu ketika sekelompok calon pendaftar di kepolisian berbaris antri untuk mendaftar.

Badan Keamanan Yaman menuding Al-Qaida berada di balik ledakan meskipun para jihadis dari jaringan itu membantah bertanggungjawab.

Yaman, garis depan perang Amerika Serikat terhadap Al-Qaida terjerumus dalam kekacauan sejak 2012, setelah orang kuat Ali Abdullah Saleh terguling karena dituding membela kaum Huti.

Presiden Abedrabbo Mansour Hadi melarikan diri dari tahanan rumah Huti di Sanaa bulan lalu menuju kota Aden di selatan.

(Uu.M007)


Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015