"Apabila ada keluarga pasien yang ingin menjadi pendonor pengganti tetap kami layani," kata Direktur UDD PMI Bali, dr AA Sagung Mas Dwipayani, M.Kes, di Denpasar, Jumat.
Upaya tersebut dilakukan untuk menjaga ketersediaan darah dan tetap memberikan pelayanan optimal kepada pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Selain itu, bagi keluaraga pasien lainnya yang sedang menunggu kerabatnya di RSUP Sanglah, apabila tidak menjadi donor pengganti juga dapat mendonorkan darahnya saat Hari Raya Nyepi ke UDD PMI Bali yang tidak jauh dari lokasi rumah sakit itu.
"UDD PMI Bali saat Hari Raya Nyepi tetap siaga selama 24 jam untuk memenuhi ketersedian darah untuk pasien di Rumah Sakit Sanglah," ujarnya.
Untuk jumlah petugas yang disiagakan, jelas Sagung Mas, sebanyak lima hingga delapan orang yang berjaga di UDD PMI Bali saat Hari Raya Nyepi dan terbagi di beberapa tempat seperti loket, ruangan pengambilan darah, dan cross match.
"Petugas yang disiagakan saat Hari Raya Nyepi nanti bertugas dua hari satu malam," ujarnya.
Untuk hari libur petugas yang berjaga saat Hari Raya Nyepi, kata dia, diberikan libur selama satu kali 24 jam untuk beristirahat. Namun, apabila kondisinya masih kelelahan akan diberikan limbur tambahan satu hari.
Ia menambahkan dalam melakukan pencarian para pendonor darah di instansi pemerintah, sekolah dan pelayanan publik dengan menggunakan "mobile unit" akan dilakukan kembali pada Senin (23/3) nanti.
Namun, apabila ada permintaan dari instansi pemerintah, sekolah, Hotel, desa adat dan tempat lain pada Minggu (22/3) untuk menggelar kegiatan donor darah, UDD PMI Bali siap untuk memfasilitasi kegiatan tersebut.
Oleh sebab itu, petugas UDD PMI Bali saat ini masih terfokus dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang membutuhkan darah di RSUP Sanglah.
Pewarta: I Made Surya
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015