"Dengan memiliki fitur "add-to-profile" maka dapat memudahkan UI berkomunikasi dengan pemangku kepentingan universitas yang didominasi oleh pengguna internet," kata Kepala Kantor Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI, Rifelly Dewi Astuti, Jumat.
Fitur "add-to-profile" yang baru dirilis pada 18 Maret 2015 ini juga telah diadopsi oleh dua belas perguruan tinggi lainnya di dunia yaitu Arizona State University; Kaplan University; University of California, San Diego; Villanova University.
Selain itu juga George Washington University; Full Sail University; UKs University of Manchester; UKs University of Cambridge; the UKs Open University; Algonquin College; Keio University; and the University of Melbourne.
Dengan bergabung di LinkedIn juga turut sejalan dengan program Direktorat Pengembangan Karir dan Pemberdayaan Alumni, yakni tracer study UI. Tracer study adalah penelitian mengenai situasi alumni khususnya dalam hal pencarian kerja, situasi kerja, dan pemanfaatan pemerolehan kompetensi selama kuliah di UI.
"Kami mengundang seluruh mahasiswa maupun alumni UI baik dari jenjang Vokasi hingga S3 untuk dapat menggunakan ini hanya dengan klik ikon LinkedIn di website www.ui.ac.id," katanya.
Sementara itu Head of International Business Development LinkedIn, Tomasso mengatakan UI sebagai perguruan tinggi pertama di Indonesia yang mengadopsi program baru tersebut.
Dengan memanfaatkan fitur "add-to-profile", kata Tomasso, maka akan meningkatkan kesempatan sepuluh kali untuk tersambung dengan perusahaan-perusahaan pencari tenaga kerja profesional dibandingkan mereka yang tidak melalukannya.
Saat ini tercatat sebanyak 71 ribu mahasiswa, dosen maupun alumni UI telah bergabung dan memiliki profil pribadi di situs LinkedIn.
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015