Ambon (ANTARA News) - Univesitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Pemerintah Kota Ambon, Maluku, melanjutkan kerja sama kuliah gratis bagi pegawai negeri sipil di bidang akuntansi.

"Kerja sama yang dilakukan Pemkot Ambon dengan Univesitas Gadjah Mada terus dilanjutkan di dengan memberikan kesempatan pendidikan jenjang strata dua (S2) jurusan akuntansi," kata Sekretaris Kota Ambon Anthony Gustaf Latuheru, Kamis.

Ia mengatakan kuliah gratis telah dilakukan beberapa tahun terakhir oleh pemkot Ambon dengan sejumlah universitas ternama maupun kementerian .

Pada 2014 pihaknya mengirimkan sebanyak 17 PNS untuk melanjutkan pendidikan hasil kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo).

"Program Masi (magister akuntansi) yang digagas UGM ini didukung oleh pemerintah demi memberikan pengetahuan lebih kepada para aparatur negara khusunya di bidang akutansi," katanya.

Menurut Anthony, proses seleksi telah dilakukan pihak UGM dan pemkot Ambon dan tidak dibatasi jumlah peserta yang akan mendaftarkan diri.

"Kami melihat jumlah peminat jika terlalu banyak maka penjaringan dan seleksi akan dilakukan di Kota Ambon dan kalau jumlahnya sedikit akan dilakukan seleksi di Kampus UGM," ujanya

Proses seleksi lanjutnya, dapat diikuti setiap PNS di lingkup Pemkot Ambon, prosesnya terbuka tidak hanya untuk jurusan akutansi.

"Seleksi tidak hanya untuk para PNS dari jurusan akutansi saja yang bisa mendaftarkan diri, tetapi juga dari jurusan lain karena selanjutnya akan ada penjaringan. Jika memang jumlah jurusan lain cukup banyak maka bisa dipertimbangkan mendapatkan kesempatan pendidikan gratis," katanya.

Ia mengakui, persyaratan yang harus dipenuhi oleh para peserta diantaranya usia maksimal 42 tahun dan memiliki golongan serendah-rendahnya III A dan wajib mengikuti seleksi.

"Sebelum mengikuti kuliah para PNS akan melewati proses seleksi administrasi, tes pengembangan akademik dan tes bahasa inggris, jika peserta lulus maka seluruh pembiayaan selama mengikuti kuliah dibebaskan oleh UGM," tandasnya.

Anthony menambahkan, pihaknya mulai menerapkan sistem akuntansi sehingga dibutuhkan SDM yang mampu, bukan dari pengalaman saja tetapi memiliki pengetahuan di bidang akuntansi.

Pewarta: Penina Mayaut
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015