Jakarta (ANTARA News) - Sepuluh orang dari 16 WNI yang diamankan oleh Pemerintah Turki berasal dari Jawa Timur.
"Kesepuluh orang berasal dari Jatim. Mereka keluarga Achsanul Huda (AH) dan keluarga M. Hidayah (MH). Hidayah merupakan teroris yang meninggal di Tulungagung, Jatim beberapa waktu lalu," kata Kadivhumas Polri Brigjen Anton Charliyan, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan AH dikabarkan telah meninggal dunia di Suriah bersama dengan ustadz Siswanto (asal Lamongan, Jatim) yang diduga merupakan bagian dari jaringan teroris.
Sementara enam orang WNI lainnya berasal dari Jawa Barat.
Berikut adalah nama-nama keenam belas WNI yang dirilis oleh Polri. Mereka kini masih berada rumah penampungan sementara di Turki.
1. Ririn Andrian Sawir (istri AH)
2. Qorin Munadiyatul Haq (anak AH)
3. Nayla Syahidah (anak AH)
4. Jauza Firdaus Nuzula (anak AH)
5. Ikrimah Waliturohman (anak AH)
6. Alya Nur Islam (anak AH)
7. Agha Rustam Rohmatullah (anak AH)
8. Abdurahman Umarov (anak AH)
9. Tiara Nurmayanti Marlekan (istri MH)
10. Syifa Hidayah Kalashnikova (anak MH)
11. Daeng Stanzah (asal Ciamis, Jawa Barat)
12. Ifah Syarifah (istri DS)
13. Ishaq (anak DS)
14. Asiyah Mujahidah (anak DS)
15. Aisyahnaz Yazmin (asal Bandung, Jabar)
16. Muhammad Ihsan Rais (asal Ciamis, Jabar).
Tim gabungan Polri kini masih bernegosiasi dengan otoritas Turki agar diizinkan untuk menginterogasi secara langsung keenam belas WNI tersebut.
"Kita sedang bernegosiasi agar minimal mereka (para WNI) bisa diperiksa oleh kita," kata Kadivhumas.
Polri dalam hal ini Densus 88 Antiteror Mabes Polri berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kementerian Luar Negeri serta Badan Intelijen Negara (BIN) telah memberangkatkan perwakilannya ke Turki untuk menyelidiki motivasi dan sponsor keberangkatan 16 WNI yang ditangkap di Turki tersebut.
Menurut dia, tim belum bisa memeriksa belasan WNI itu secara langsung, karena terkendala birokrasi pemerintahan Turki.
Kendati demikian, Anton memastikan keenam belas WNI tersebut dalam keadaan sehat. "Menurut laporan sementara tim di sana, keenam belas orang itu sehat, tidak ada indikasi sakit," imbuhnya.
Keenam belas WNI itu ditangkap pada 4 Maret 2015 oleh pihak keamanan Turki ketika hendak menuju Suriah. Mereka ditangkap karena tidak memiliki dokumen keimigrasian.
(A064)
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015