Kairo (ANTARA News) - Nilai ekspor Indonesia ke Mesir pada Januari-Desember 2014 mencapai 1,342 miliar dolar AS, memingkat 21,71 persen dibandingan tahun sebelumnya tercatat 1,101 miliar dolar AS.
Duta Besar RI untuk Mesir Nurfaizi Suwandi menggarisbawahi peningkatan signifikan ekspor tersebut merupakan komitmen Indonesia untuk terus mencari peluang kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara.
"Barang dagangan Indonesia cukup diminati di Mesir. Oleh karena itu, kita berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan ekspor ke negeri ini," kata Dubes Nurfaizi kepada ANTARA di Kairo, usai acara pembukaan Anjungan Indonesia pada Pameran Industri Internasiona (Cairo International Fair/CIF) di Kairo, Rabu.
Data ekspor-impor yang dioleh Bidang Ekonomi dan Perdagangan KBRI Kairo pada 2014 itu menunjukkan seluruhnya adalah non-migas, adapun migas nol persen.
Menurut Atase Perdagangan KBRI Kairo, Burman Rahman, barang ekspor andalan Indonesia ke Mesir, antara lain minyak kelapa sawit mentah (CPO), kopi, coklat, teh, benang, kertas, garmen, kerajinan tangan, ban mobil, suku cadang kendaraan bermotor, dan perlatan elektronik.
Sementara itu, sebanyak 17 perusahaan yang berpartisipasi dalam Anjungan Indonesia di CIF, terdiri atas 10 perusahaan dari Indonesia, lima perusahaan Mesir yang mengimpor barang Indoensia, dan dua perusahaan patungan Indonesia-Mesir.
Perusahaan-perusahaan Indonesia dalam CIF itu adalah PT Syukestex di bidang batik dan garmen, PT Tunas Baru Lampung (Sungai Budi Grup), PT Pondan Pangan Makmur Indonesia, PT Mitra Niaga Sukses, PT Internusa Food, PT AK Goldenesia, PT CAhaya Sakti Furintraco, PT Supreme Belting Perkasa, PT Dexa Medica, PT ICC Indonesia.
Adapun lima perusahaan Mesir yang mengimpor barang Indonesia, yaitu Ashrafco For Trade, Al Kalla For Export and Import, Egyptian Saudi Co, Annie Golden Trading, dan Al Azhar Foudation.
Di samping itu dua perusahaan patungan Indonesia-Mesir, yaitu Pyramid Glass untuk produksi glassware, dan Salim Wazaran Abu Alata Co. Ltd untuk produksi mie instan (Indomie).
Tutu Nurhasanah dari PT Syukestex yang bergerak di bidang batik dan garmen menuturkan harapannya berpameran di Mesir.
"Barang dagangan kami, batik dan garmen, sudah menemukan pasar di Dubai, Uni Emirat Arab, dan sekarang kami mencoba pasar baru di Mesir," ujar Nurhasanah yang baru pertama kali berpameran di Negeri Ratu Cleopatra.
Harapan serupa diutarakan Akhmad Masun dari PT Nusa Baru Lampung, yang juga sudah punya pasar di Dubai.
Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Kairo, Lauti Nia Astri Sutedja, mengungkapkan bahwa Indonesia tidak pernah absen dalam mengikuti perhelatan tahunan CIF
yang bergerak di berbagai bidang usaha ikut berpartisipasi dalam CIF yang berlangsung 18-27 Maret 2015.
Pewarta: Munawar S Makyanie
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015