Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu sore, bergerak menguat 30 poin menjadi Rp13.150 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.180 per dolar AS.
"Indeks dolar AS sedang mengalami konsolidasi menjelang hasil rapat moneter FOMC (Komite Pasar Terbuka The Fed), di tengah situasi itu sebagian investor mengambil posisi ambil untung terhadap dolar AS," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Rabu.
Apalagi, lanjut dia, perkiraan bank sentral AS (the Fed) yang masih bersikap sabar untuk menaikkan suku bunga AS memberi angin segar kepada rupiah.
Di sisi lain, Bank Indonesia mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI rate) di 7,5 persen dan berkomitmen mengintervensi pasar valas makin menambah topangan bagi rupiah untuk kembali menguat.
"Sentimen dari dalam negeri cukup mampu membuat rupiah bergerak positif dan kami harapkan penguatan ini dapat berlanjut," katanya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bila the Fed terindikasi masih akan lebih lama lagi menaikkan suku bunga, maka dolar AS bisa melemah terhadap nilai tukar utama dunia.
"Yang dikhawatirkan pasar yakni sinyal kenaikan suku bunga AS lebih cepat dari perkiraan," katanya.
Kurs tengah Bank Indonesia hari ini bergerak menguat menjadi Rp13.164 dibandingkan posisi Selasa (17/3) Rp13.209 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015