Jakarta (ANTARA News) - Di antara sejumlah gejala penyakit parkinson, tangan atau kaki tiba-tiba bergetar saat diam, merupakan salah satunya, menurut dokter spesialis saraf, stroke, neurosonologi dan gangguan gerak (parkinson), Dr. Frandy Susatia, SpS.

"Pada lengan, terjadi pada saat diam atau menahan posisi tertentu seperti sedang menggulung pil atau menghitung uang, jari atau tangan bergetar ketika berjalan," ujar Frandy di Jakarta, Rabu.

Sementara pada tungkai atau kaki, lanjut dia biasanya kaki akan tiba-tiba bergoyang saat diam menggantung. Kendati demikian, menurut Frandy, 40 persen penderita parkinson umumnya tak dapat mengenali rasa gemetar (tremor) itu.

"Seringkali gejala awal tidak disadari penyandang, karena ringan dan penyandang tidak merasa terganggu," kata dokter dari RS Siloam Kebon Jeruk itu.

Selain gemetar, penderita juga mengalami kekakuan sendi. Kondisi ini dapat dikenali pada leher dan lengan.

Pada leher misalnya susah menoleh, susah menelan dan suara mengecil. Lalu pada lengan, seperti tulisan mengecil, ayunan lengan waktu berjalan kurang.

Sementara pada badan, penderita akan merasa sulit bangkit dari tidur atau duduk dan waktu berdiri atau berjalan badan membungkuk.

Pada tungkai, lanjut Frandy, langkah jalan menjadi pendek-pendek, kaki diseret, rasa lemah karena memerlukan tenaga ekstra untuk bergerak.

Gejala parkinson lainnya ialah, melambatnya seluruh gerak. Kondisi ini dapat dikenali pada wajah dan lengan. Pada wajah umumnya mata jarang berkedip, mimik muka tidak ada ekspresi dan liur menetes.

Lalu, pada lengan dapat terlihat saat memakai baju dan mencuci tangan yang membutuhkan waktu lama.

Selain itu, penderita akan kesulitan melangkah dan saat melangkah dapat berhenti mendadak.

Gejala lainnya penyakit parkinson ialah gangguan postur tubuh. Penderita biasanya mengalami hal ini saat keadaan lebih lanjut. Kondisi ini mengakibatkan penderita mudah terjatuh, langkah memutar sulit, cenderung terjerembab ke depan atau ke belakang.

Parkinson merupakan suatu penyakit degeneratif yang menyerang otak, dengan gejala utama adanya gangguan gerakan yang sulit dikontrol. Umumnya penyakit ini dialami orang berusia 40-70 tahun.

Menurut catatan Kementerian Kesehatan Indonesia, di Asia jumlah pasien parkinson akan meningkat dari 2,7 juta pada 2005 menjadi 6,17 juta pada 2030.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015