Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka turun 13,34 poin atau 0,25 persen menjadi 5.425,80.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 3,37 poin (0,36 persen) menjadi 941,61.
"Potensi penguatan IHSG kembali tertahan seiring aksi wait and see investor terhadap hasil rapat FOMC (Federal Open Market Committee), jika hasilnya memberikan sinyal kenaikan suku bunga AS lebih cepat dari perkiraan, diperkirakan berdampak negatif bagi indeks BEI," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada.
Kendati demikian, menurut dia, sentimen eksternal itu bersifat sementara setelah pemerintah menyatakan akan mengeluarkan kebijakan untuk menjaga ekonomi domestik, yang diharapkan dapat mengimbangi sentimen dari Amerika Serikat.
"Sentimen domestik yang baik dapat menjaga arah IHSG BEI positif, diharapkan kebijakan pemerintah sesuai harapan pasar," katanya.
Kepala Riset Valbury Asia Securities Alfiansyah menambahkan paket kebijakan ekonomi pemerintah yang akan dikeluarkan antara lain akan bisa menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mengurangi defisit transaksi berjalan.
Ia memperkirakan dampak kebijakan baru itu akan terasa dalam jangka panjang, namun dalam jangka pendek bisa menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG.
Di bursa regional, indeks Hang Seng menguat 142,34 poin (0,60 persen) ke 24.043,83; indeks Bursa Nikkei turun 42,21 poin (0,22 persen) ke 19.394,79; dan Straits Times melemah 2,50 poin (0,07 persen) ke posisi 3.367,11.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015