New York (ANTARA News) - Ebola berdampak parah pada anak-anak di sebagian besar negara Afrika Barat yang terkena dampak penyakit itu.

Sekitar 20 persen dari kasus infeksi terjadi pada anak-anak menurut laporan Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Children's Fund/UNICEF) pada Selasa (17/3).

UNICEF mendesak dilancarkannya upaya untuk mengalahkan momok itu dan memulihkan layanan dasar.

Laporan yang disiarkan di Ibu Kota Senegal, Dakar, Jenewa dan New York itu meliputi dampak dramatis Ebola pada anak-anak saat virus menyerang komunitas paling rentan di beberapa negara paling rawan di dunia.

Dari 24.000 orang lebih yang terinfeksi, 5.000 di antaranya anak-anak. Selain itu lebih dari 16.000 anak kehilangan salah satu atau kedua orangtua atau pengasuh utama mereka akibat wabah tersebut.

"Bagi banyak dari sembilan juta anak yang tinggal di daerah terdampak, Ebola sangat mengerikan. Anak-anak ini telah menyaksikan kematian dan penderitaan yang melampaui pemahaman mereka," kata laporan UNICEF sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.

Laporan tersebut juga menunjuk peran sentral komunitas dalam menanggapi dan memperlihatkan kecenderungan yang membesarkan hati dalam perilaku aman.

"Di Liberia, misalnya, satu jajak pendapat menunjukkan 72 persen orang percaya siapa saja yang mengalami gejala Ebola akan mendapat perawatan lebih baik di pusat perawatan, yang penting sebab banyak orang dulu biasa menempatkan korban Ebola di rumah, sehingga menyebarkan penularan di dalam masyarakat," kata lembaga itu.

Laporan tersebut disiarkan beberapa hari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyatakan Liberia tidak melaporkan kasus baru yang dikonfirmasi selama dua pekan berturut-turut mengenai penyakit yang telah mempengaruhi lebih dari 24.000 orang dan menyebabkan lebih dari 10.000 kematian itu.

"Wabah tidak akan berakhir sampai kasusnya nihil, dan setiap kontak telah dilacak dan dipantau. Kita tidak boleh menurunkan kewaspadaan," kata Barbara Bentein, Koordinator Kedaruratan Ebola Global UNICEF, dalam siaran pers.

"Pada saat yang sama, layanan dasar perlu dibangun lagi secara aman dan bertanggung-jawab, dengan memanfaatkan aset-aset tanggap darurat," katanya.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa dalam jangka panjang, penanaman modal untuk memperbaiki sistem pelayanan kesehatan di negara yang terdampak Ebola akan membantu menanggulangi penyakit lain seperti campak, radang paru-paru dan diare, yang merenggut banyak korban di kalangan anak-anak.(Uu.C003)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015