Santiago (ANTARA News) - Mantan penguasa Cile, Augusto Pinochet, yang kematian dan masa hidupnya mengundang berbagai pendapat umum di negaranya, akan dikremasi Selasa setelah upacara militer. Menurut kanotr berita Reuters, kerabat, teman dan petinggi tentara Cile akan berkumpul di kapel di ibukota Santiago untuk mengucapkan selamat jalan kepada pria itu, yang semasa pemerintahan kerasnya, 1973 hingga 1990, membuat dirinya terkenal buruk di seluruh dunia. Jasadnya akan dikremasi di tempat belum disebutkan. Anak laki-lakinya mengatakan keluarga tidak ingin Pinochet dimakamkan, karena khawatir musuh akan merusak makamnya. Pinochet (91 tahun) meninggal hari Minggu akibat gagal jantung. Lebih dari tiga dasawarsa sejak ia merebut kekuasaan lewat kudeta berdarah dan setelah 17 tahun melepaskan kekuasaan, berita kematiannya masih mampu membuat sebagian orang Cile bergembira dan sebagian lagi mengeluarkan air mata. Pengagum dan pencelanya dalam beberapa hari terakhir terlibat perang kata untuk menentukan apa yang ia wariskan. Pendukungnya menyebut kudeta, yang dilakukannya, memang perlu untuk menghindarkan Cile dari kekacauan, komunis dan kemungkinan perang saudara. Mereka juga mengarisbawahi pembaruan pasar bebas pada masa pemerintahan Pinochet, yang menurut mereka menjadi peletak dasar stabilitas jangka panjang secara ekonomi dan politik, sehingga Cile menjadi contoh untuk kawasannya. Lawan Pinochet mengingatnya sebagai pembunuh, yang lari dari keadilan dan seharusnya diadili untuk pelanggaran hak asasi manusia. Lebih dari tiga ribu orang tewas dalam kekerasan politik pada masa pemerintahan Pinochet, sekitar 28 ribu orang lain mengalami penyiksaan dan ratusan ribu warga Cile lari ke pengasingan. Jasad jenderal itu sejak Senin berada di akademi militer di timur Santiago, tempat Pinochet pernah menjalani pelatihan sebagai tentara. Sekitar 13 ribu pendukungnya telah datang ke akademi militer itu untuk melihat jasad jenderal tersebut, sebagian lagi masih harus mengantre sepanjang malam. Akademi militer itu tetap dibuka hingga Selasa, sembilan jam melebihi waktu direncanakan. Tentara mengatakan bahwa itu untuk memberi kesempatan kepada mereka, yang ingin melihat jenderal tersebut untuk terakhir kali, yang jasadnya mengenakan pakaian kebesaran militer warna biru gelap dan terbaring di peti dengan bagian atas dari kaca. Topi, pedang dan jas tentara Pinochet diletakkan di kaki peti dengan alas bendera Chile warga merah, putih dan biru. Pemerintah membantah Pinochet mendapat upacara kenegaraan dan menyebut Pinochet mendapat upacara ketentaraan. Anak bungsu Pinochet, Marco Antonio, menyayangkan keputusan itu dan menyebut pemerintah, yang berhaluan kiri, "tidak mampu melakukan penghormatan untuk peristiwa bersejarah tersebut". (*)

Copyright © ANTARA 2006