Manado (ANTARA News) - Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)-RI Darmadi Durianto meminta agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara (Sulutgomalut) mengantisipasi depresiasi rupiah terhadap dolar.
"OJK harus mengantisipasi depresiasi rupiah terhadap dolar jika terus terjadi pelemahan," kata Darmadi, dalam kunjungan kerja dengan BI, OJK, perbankan dan perusahaan penjaminan, di Manado, Selasa.
Darmadi mengatakan jangan sampai pelemahan rupiah telah berdampak ke semua sektor baru diantisipasi.
"Jadi kami minta OJK harus melakukan antisipasi dan langkah-langkah dari sekarang," kata Darmadi.
Kepala otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulutgomalut Purnama Jaya mengatakan secara nasional pihaknya telah melakukan stress test untuk mengantisipasi gejolak pelemahan rupiah di industri keuangan.
Dia mengungkapkan bahwa hasil dari stress test tersebut mengindikasikan bahwa kondisi perbankan di Indonesia tetap stabil meski dolar bertengger di level lebih tinggi.
Dengan melakukan stress test dengan variabel-variabel tertentu sudah diperoleh hasil bahwa meski rupiah tembus ke level lebih dari Rp13.000, kondisi ketahanan perbankan tanah air tetap kokoh," katanya.
Variabel tersebut yakni pertumbuhan ekonomi, kredit macet, utang valas, dan efek lanjutan lainnya.
Hasil stress test tersebut menunjukkan dari sisi permodalan maupun profil risiko perbankan di tanah air masih tetap aman meski rupiah sampai ke level di atas Rp 13.000.
Kunjungan kerja Komisi VI DPR RI dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Bank, BUMN, BUMD, PNM dan Perusahaan penjaminan di Sulut.
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015