Lebak (ANTARA News) - Plt Gubernur Banten Rano Karno merasa ketakutan dinaikkan di atas kepala roeg pada pawai taaruf Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XII yang diselenggarakan di Kabupaten Lebak.
"Kami melihat wajah Rano pucat dan ketakutan saat peserta pawai taaruf kesenian reog Ponorogo asal Tangsel memboyongnya dari podium dinaikkan ke atas kepala reog," kata Sardi, seorang warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Selasa.
Ia tidak menyangka rombongan kesenian reog itu saat melintas panggung podium kehormatan secara tiba-tiba mendekati Rano Karno.
Gubernur Banten yang duduk bersampingan dengan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya langsung dinaikkan di atas kepala reog sambil diiringi musik tradisional.
Rano pun di atas kepala reog sambil melambaikan tangan kepada warga yang menonton pawai taaruf itu.
Namun, kejadian itu tidak begitu lama karena panitia langsung menurunkannya.
"Kami yakin Rano jika kelamaan di atas kepala reog cukup beresiko karena wajahnya terlihat pucat dan kurang sehat," katanya.
Begitu juga Tati warga Kabupaten Lebak mengaku semestinya kontingan pawai taaruf tidak melakukan seperti itu, karena khawatir jatuh dan beresiko terserang penyakit.
Meskipun itu sebuah atraksi atau hiburan tetapi sebaiknya tidak dilakukan.
Selain itu juga pengamanan pejabat daerah di panggung podium tampak tidak ketat sehingga begitu mudah para kontingan peserta pawai mendekatinya.
"Kami berharap kejadian itu tidak terulang lagi pada even-even lainnya," katanya.
Sementara itu, Rano Karno tampak tertawa dan melambaikan tangan di atas kepala reog, namun tiba-tiba ia ketakutan karena duduknya tidak seimbang.
"Ya, sudah cukup-cukup sampai di sini aja," kata Rano.
Pewarta: Mansyur
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015