Batam (ANTARA News) - Anggota Komisi II DPR RI, Muchtar Luthfi A Mutty mendorong pemerintah untuk membangun dan memperhatikan desa-desa yang ada di perbatasan seperti desa Belakang Padang, Kel Tanjung Sari, Kecamatan Belakang Padang, Batam, Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan Singapura.
Pasalnya, kata politisi dari Partai Nasional Demokrat itu, bila tidak pemerintah tidak melakukan langkah-langkah tersebut, dikuatirkan, masyarakat setempat akan terpengaruh oleh Singapura dalam berbagai segi dan aspek.
Ia menyebutkan, saat dirinya mengunjungi beberapa daerah perbatasan, yang selalu dikeluhkan masyarakat adalah dianaktirikan oleh pusat, tidak diperhatikan, tidak diurus.
"Wilayah perbatasan menjadi wilayah perebutan, kuat-kuatan dan siapa yang kuat, itu lah yang menang," kata Luthfi saat melakukan pertemuan Komisi II DPR RI dengan masyarakat Belakang Padang, Batam, Selasa.
Dia menyebutkan, salah satu yang dikuatirkannya adalah masyarakat perbatasan tidak lagi memperhatikan wilayahnya yang sebenarnya berada di wilayah NKRI.
"Bisa saja masyarakat perbatasan mengenal dolar Singapura dibanding rupiah. Bisa saja masyarakat perbatasan menonton televisi siaran Singapura dibanding siaran televisi milik Indonesia," katanya.
Sambungnya, wilayah perbatasan merupakan etalase bangsa sekaligus garda terdepan menjaga NKRI.
"Perbatasan adalah wajah terdepan bangsa dan penjaga NKRI. Maka harus dibangun. Dan kalau tidak dijaga, maka kepentingan nasional akan terancam. Komisi II DPR RI serius dorong percepatan pembangunan di perbatasan," kata Luthfi.
Dalam pertemuan tersebut, masyarakat menyampaikan aspirasi soal pendidikan, soal perbatasan, soal budaya Singapura yang masuk ke Batam, khususnya ke desa Belakang Padang.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015