Kita dorong agar perusahaan milik pemerintah ini bangkit kembali, makanya dengan kunjungan ini kita bisa melihat langsung apa yang perlu lagi di benahi,"
Makassar (ANTARA News) - Komisi VI DPR mendorong PT Industri Kapal Indonesia di Makassar Sulawesi Selatan dikembangkan mengingat perusahaan negara tersebut berpotensi bangkit dari keterpurukan.
"Kita dorong agar perusahaan milik pemerintah ini bangkit kembali, makanya dengan kunjungan ini kita bisa melihat langsung apa yang perlu lagi di benahi," ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Heri Gunawan, di sela kunjungan, Selasa.
Menurut dia PT IKI sebagai Badan Usaha Milik Negara harus tumbuh kembali menjadi perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan dan perbaikan kapal satu-satunya berada di Kawasan Timur Indonesia.
"Kenapa Komisi VI memberikan bantuan PMN ke PT IKI di Makassar, karena tempat lewatnya poros maritim domestik dan poros maritim internasional, jalurnya Alur Kepulauan Indonesia kedua," papar dia.
Ia menambahkan PT IKI diharapkan bisa berkembang kembali seperti masa jayanya di tahun 80-an sebagai industri kapal berkelas dan diakui dunia.
"Dengan penambahan modal Rp200 miliar itu, maka akan banyak kapal yang transit disini untuk perbaikan melihat IKI adalah satu-satunya indistri kapal di KTI dan itu harus didukung. Ada kemungkinan anggaran bisa ditambah pada APBN perubahan," tambahnya.
Direktur Utama PT IKI Afdal Bandung Siswono pada kesempatan itu mengatakan anggaran Penyetaraan Modal Negara atau PMN tersebut lebih banyak dikeluarkan untuk merevitalsiasi bengkel dan peningkatan SDM.
"Penambahan PMN Rp200 miliar di akhir 2012 kinerja perusahaan meningkat,dengan pertumbuhan pendapatan diatas 14 persen per tahun," katanya,
Dirinya berharap program revitalisasi dan profit perusahaan selesai pada 2015 dan perusahaan akan masuk pada tahap pengembangan pertumbuhan laba diatas 20 persen pertahun.
"Pertama kali mencetak laba pendapatan meningkat 91 persen dengan equity pisitif sejak 2012 sebesar Rp146 miliar. Tahun 2013 tingkat kesehatan perusahaan menjadi sehat A," katanya.
Selain itu untuk revitalisasi dan profit 2015 pihaknya akan menyelesaikan rancang bangun fasilitas produksi kapal, selanjutnya peningkatan kompetensi SDM, pembenahan manajemen proyek dan sertifikasi ISO, PHSAS dan Amdal.
"Kami juug akan melakukan kerja sama dengan Pemerintah Australia Barat untuk pembangunan kapal aluminium karena mereka ahlinya. Kemudian akan membentuk anak perusahaan container yard di Bitung," sebutnya.
Sementara rencana perusahaan akan penambahan fasilitas produksi di unit Makassar untuk 2015-2016 kata dia, akan disediakan Graving Dock berkekuatan 20 ribu Dead Weight Tonnage (DWT), Flaoting Dock 8.500 DWT dan pembangunan Air Bag 4x6.500 DWT untuk mengangkat kapal ke permukaan.
Sedangkan di wilayah Bitung akan disiapkan slipway 3.500 DWT dua unit dan penambahan peralatan, untuk ekspasi galangan luar seperti di Ambon dan fasilitas galangan di Mamuju Sulawesi Barat.
Untuk progres pertumbuhan hingga 2017, lanjutnya, sudah terbangun pusat logistik oli dan gas, selanjutnya produk unggulan kapal aluminium, kapal ikan dan ferry roro dan kapal perintis, mampu mebangun kapal sampai 17.500 DWT dengan penjualan menncapai Rp175 miliar serta profit diatas 14 persen.
Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015