"Di tahun kelima Indonesia Masters, kami ingin menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda, yakni dengan adanya winner jacket yang bisa merepresentasikan Indonesia," kata perwakilan dari Indonesian Masters PTE LTD Andrew Wood usai konferensi pers CIMB Niaga Indonesian Masters 2015 di Jakarta, Selasa.
Andrew mengatakan banyak potensi pegolf muda di Indonesia yang berkembang setiap tahunnya dan pihak Indonesian Masters ingin membuat turnamen ini ke level yang lebih tinggi, salah satunya dengan meluncurkan jaket hijau versi Indonesia.
Untuk pertama kalinya dalam kompetisi tahunan ini, sang juara akan disematkan jaket bermotif tenun ikat dengan bahan yang berasal dari Nusa Tenggara Timur.
Jaket tenun tersebut merupakan hasil rancangan desainer ternama Indonesia, Didiet Maulana.
"Tema jaket ini adalah proses yang mana proses tersebut pasti dilalui oleh atlet kita, dari junior hingga ke profesional. Jaket ini juga bertujuan memperkenalkan indonesia ke dunia," kata Didiet yang juga Direktur Kreatif IKAT Indonesia itu.
Dengan waktu pembuatan tiga sampai enam bulan, jaket bernuansa cokelat gelap ini dihasilkan dalam bentuk kasual agar sang pemenang bisa menggunakannya di luar acara formal.
Selain jaket tenun, turnamen yang diselenggarakan pada 23-26 April ini juga akan menghadirkan pegolf ternama, yakni mantan pegolf nomor 1 dunia Lee Westwood dari Inggris, pegolf Denmark Thomas Bjorn dan pimpinan klasemen Order of Merit Asian Tour Anirban Lahiri dari India.
Turnamen yang dihelat di Royale Jakarta Golf Club ini diharapkan memberikan hiburan seru dan menjadi kesan baik yang diingat oleh partisipan di dalam dan di luar lapangan.
Selain untuk mengembangkan dan membina prestasi golf di Indonesia, turnamen berhadiah total 750.000 dolar Amerika ini juga membuka akses bagi Jakarta untuk mempromosikan sebagai destinasi utama bagi wisatawan mancanegara.
Pewarta: Mentari DG
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015