... saat ini tidak ada faktor yang bisa mengakibatkan mata uang rupiah melemah sampai Rp15.000...
Jakarta (ANTARA News) - Ahli ekonomi dari IPMI International Business School, Jimmy Gani, mengatakan, pelemahan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mesti bisa dimanfaatkan dengan baik misalnya guna meningkatkan daya saing.
"Pelemahan nilai tukar rupiah dapat meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia. Pasalnya, harga produk Indonesia menjadi relatif lebih rendah terhadap dolar AS," kata Gani, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Namun, menurut dia, pelaku usaha tidak serta-merta dapat memanfaatkan kondisi tersebut karena selain aspek harga/biaya, ada tiga komponen lain dalam faktor daya saing yaitu kualitas, kecepatan dan ketepatan waktu pengiriman barang.
Selain itu, ujar dia, perlu pula diperhatikan komponen layanan purna jual guna meningkatkan daya saing ekspor Indonesia.
"Melemahnya kurs rupiah otomatis menaikkan daya saing produk ekspor pada tingkat tertentu, namun hanya dari sisi biaya. Jika ingin benar-benar memanfaatkan hal ini maka pelaku usaha harus bisa meningkatkan kualitas, ketepatan pengiriman, dan layanan," katanya.
Ia memaparkan, apabila produk ekspor asal Tanah Air belum mampu bersaing dengan negara-negara lain dari sisi kualitas, maka pelaku usaha domestik dapat mendongkrak tingkat kecepatan pengiriman produk atau layanan purna jual.
"Pelaku usaha mesti fokus menentukan diferensiasi produk supaya bisa bersaing dengan kompetitor dari negara-negara lain," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengemukakan, pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang saat ini terjadi berbeda dengan kondisinya pada 1998, karena tidak dipengaruhi dampak inflasi dalam negeri.
"Berbahaya dolar naik kalau inflasi. Sekarang justru 1 dolar sama dengan Rp13.000, tetapi inflasinya turun," kata Kalla, seusai pertemuan dengan sejumlah pimpinan perusahaan Jepang di Tokyo, Jumat (13/3).
Ia juga mengemukakan, pada saat ini tidak ada faktor yang bisa mengakibatkan mata uang rupiah melemah sampai Rp15.000. "Rp13.000 itu angka stabilitas baru," ucapnya.
Pewarta: Muhammad Rahman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015