London (ANTARA News) - Pangeran Harry mengumumkan pada Selasa bahwa ia akan meninggalkan angkatan bersenjata Kerajaan Inggris setelah bergabung selama sepuluh tahun dengan dua kali masa tugas di Afghanistan.
Cucu Ratu Elizabeth ini mengatakan bahwa ia akan berhenti dari angkatan militer Kerajaan Inggris Juni 2015 setelah dirinya mendapatkan penugasan selama empat minggu dengan Angkatan Pertahanan Australia.
"Pengalaman saya selama 10 tahun terakhir akan terkenang selama sisa hidup saya. Saya akan selalu berterima kasih untuk itu," kata Harry yang menyatakan keputusan untuk keluar dari angkatan bersenjata Inggris merupakan keputusan yang sulit.
"Saya sedang mempertimbangkan pilihan untuk masa depan dan saya sangat senang tentang kemungkinan yang akan datang," ujar Harry.
Dengan nama panggilan di dalam militer, Kapten Harry Wales, Sang Pangeran memulai pelatihannya di perguruan tinggi pelatihan militer Sandhurst pada 2005.
Kemudian mendapatkan penugasan pertamanya di Afghanistan pada akhir 2007, dan melanjutkan pelatihan sebagai pilot helikopter Apache.
Harry lalu mendapatkan penugasan keduanya di Afghanistan sebagai pilot Apache antara September 2012 dan Januari 2013, tapi berhenti dari penugasan lini depan militer dan kemudian bekerja di belakang meja pada 2014.
Seperti ayahnya Pangeran Charles dan kakaknya William, Harry telah mengemban banyak tugas resmi yang dibebankan kepadanya.
Perannya dalam dunia militer telah meningkatkan popularitasnya di Inggris dan membantu menampik reputasinya yang sebelumnya dikenal sebagai anak liar kerajaan, meskipun ada sedikit "insiden" pada 2012 ketika ia difoto berpesta telanjang dan bermain biliar di sebuah kamar pribadi di Las Vegas.
Dia kemudian akan kembali bekerja di Departemen Pertahanan secara sukarela untuk Program Kemampuan Pemulihan, sementara mempertimbangkan kesempatan kerja jangka panjang lainnya, dan melanjutkan keterlibatannya dalam Invictus Games - event olahraga internasional untuk para prajurit yang cedera selama bertugas.
"Saya sangat senang dia (Pangeran Harry) akan menjalani kehidupan sipil pertamanya akhir tahun ini dengan mendapatkan peran baru dalam membantu para prajurit kami yang terluka," kata Kepala Staf Umum Angkatan Bersejata Inggris, Jenderal Nicholas Carter.
"Dia telah mengangkat harga diri mereka melalui perawatan dan perlakuan yang telah ia berikan kepada mereka dan mereka sangat mengaguminya," kata Jenderal Carter.
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015