Paris (ANTARA News) - Bintang Paris Saint Germain (PSG) Zlatan Ibrahimovic menghadapi skors baru pada Senin terkait komentar-komentar kasarnya mengenai Prancis, yang menurut salah satu menteri negara itu merupakan hal yang "mengganggu."
Liga Prancis akan mempelajari komentar-komentar terkini dari pemain Swedia itu pada pertemuan yang dilangsungkan pada Kamis, dan berpeluang menjatuhi sanksi kepadanya.
Bahkan meski Ibrahimovic telah meminta maaf kepada publik, pemimpin National Front sayap kanan Marine Le Pen mengatakan bahwa ia semestinya meninggalkan Prancis.
Liga menjatuhi skors dua pertandingan pada Februari setelah Ibrahimovic menendang pemain lawan.
Ia juga secara kontroversial diusir keluar lapangan saat timnya menyingkirkan Chelsea di Liga Champions pekan lalu, dan akan absen pada kedua pertandingan perempat final.
Skors baru kelihatannya akan dijatuhkan untuk komentar-komentar yang dilontarkannya setelah timnya kalah 2-3 dari Bordeaux pada Minggu, ketika Ibrahimovic mencetak dua gol penyama kedudukan pada pertandingan itu.
Geram dengan keputusan-keputusan yang diberikan kepada PSG, Ibrahimovic mengumbar kemarahannya di lapangan dan berkata, "Selama 15 tahun, saya tidak pernah melihat wasit seperti ini. Di negara bodoh ini, negara bodoh ini tidak layak mendapatkan PSG. Kami terlalu bagus untuk negara ini."
Ia juga melontarkan kata-kata kasar mengenai wasit namun mencabutnya setelah menteri olahraga Prancis Patrick Kanner menyebut komentar-komentar tersebut sebagai "mengganggu."
Ibrahimovic mengatakan dalam pernyataan dan di video yang diunggah situs resmi PSG bahwa komentar-komentarnya "tidak ditujukan kepada Prancis atau warga Prancis."
"Saya marah dan berada dalam situasi panas saat itu. Jika mereka berpikir komentar-komentar saya menentang mereka atau jika mereka salah menginterpretasikannya, saya dengan tulus meminta maaf," kata Ibrahimovic (33) dalam video tersebut.
"Orang-orang selalu menyambut saya, saya gembira, saya menghormati orang-orang yang menghormati saya. Setiap hari di PSG merupakan petualangan bagi saya, yang merupakan hal fantastis," tambahnya.
"Jangan membalik-balik berbagai hal. Mari berbicara tentang sepak bola, mari tidak berbicara mengenai apapun selain sepak bola karena sepak bola merupakan hal terpenting bagi saya."
Namun permintaan maaf itu tidak meredakan situasi.
Menteri olahraga Kanner menyambut permintaan maaf itu namun berkata, "Jika seseorang sepenting Zlatan Ibrahimovic membuat komentar-komentar seperti itu, kita semestinya tidak terkejut di mana terdapat berbagai kesulitan di stadion-stadion."
Le Pen berkata "Pergi"
"Mereka yang berpikir bahwa Prancis merupakan negara bodoh dapat meninggalkannya," kata Le Pen kepada stasiun radio France Info.
Jerome Guedj, politisi partai Sosialis, menyebut komentar-komentar itu "Tidak dapat diterima."
"Biarkan dia bermain sepak bola dan menutup mulut, atau setidaknya menghargai negara ini, para penggemar sepak bola juga merasa terganggu."
Ibrahimovic telah menjadi ikon bagi para penggemar PSG dan dirinya diabadikan dalam bentuk patung lilin di Musse Grevin di Paris pada bulan lalu.
Namun skors baru dapat membuatnya absen pada pertandingan penting melawan rival abadi Marseille pada 5 April, dan masalah terkini dapat memicu spekulasi mengenai masa depan Ibrahimovic di klub.
Komentar-komentar yang dilontarkan pemain Swedia itu kepada wasit pada pertandingan Minggu kelihatannya juga akan dipelajari pada persidangan Kamis.
Persatuan wasit Prancis, SAFE, mengkritik apa yang mereka sebut sebagai "Semburan kebencian dan kekerasan verbal baru oleh Ibrahimovic."
"Terdapat batas-batas yang tidak dapat dan harus tidak boleh dilewati," kata SAFE dikutip AFP, menggaris bawahi "berkembangnya kekerasan" di pertandingan-pertandingan sepak bola bahkan di level lokal.
(H-RF)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015