Samarinda (ANTARA News) - Sebanyak 14.000 Fasilitator Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) di Indonesia, termasuk sekitar 200 fasilitator di Kalimantan Timur yang akan direkrut pemerintah, harus mengikuti seleksi ulang.
"Seleksi ulang segera dilakukan karena mereka akan ditugaskan mengawal keberlanjutan PNPM-MPd selama empat bulan, sejak April hingga Juli 2015," ujar Sekjen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi Muhammad Nurdin di Samarinda, Senin.
Hal itu dikatakan Nurdin saat melakukan pertemuan di Kantor Gubernur Kaltim dengan Asisten Bidang Pemerintahan Umum Sekprov Kalimantan Timur (Kaltim) Aji Sayid Fatur Raham.
Hadir dalam pertemuan itu antara lain Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kaltim Moh Jauhar Efendi, perwakilan dari Badan Perbatasan Kaltim, dan sejumlah pejabat terkait di lingkungan Pemprov Kaltim.
Nurdin melanjutkan, seleksi ulang terhadap 14.000 fasilitator itu akan dilakukan bersamaan dengan perekrutan sekitar 24.660 fasilitator baru yang akan ditugaskan pada 74.000 desa di Indonesia, karena pemerintah akan menempatkan satu fasilitator tiap tiga desa.
Di Provinsi Kaltim terdapat sekitar 828 desa, sehingga jumlah fasilitator baru yang akan ditempatkan di Kaltim ada sekitar 270 orang untuk melakukan pendampingan penuntasan PNPM dari anggaran 2014 yang hingga kini ada beberapa yang belum tuntas.
Semua fasilitator tersebut akan melakukan pendampingan hingga proyek PNPM dari anggaran 2014 bisa dituntaskan. Tugas fasilitator juga akan menyelematkan aset produktif melalui dana bergulir yang hingga saat ini masih dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan ekonomi produktif.
Nurdin juga mengatakan bahwa Provinsi Kaltim termasuk daerah yang mendapat acungan jempol dalam menjalankan PNPM-MPd yang dananya digulirkan mulai 2007 hingga 2014.
"Ada beberapa provinsi yang masuk kategori merah dalam menjalankan PNPM sehingga dana dan perekrutan fasilitator akan dikurangi. Sedangkan di Kaltim termasuk bagus sehingga tetap mendapat kuota perekrutan fasilitator tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan, hingga tingkat desa atau satu orang untuk tiga desa tersebut," katanya.
Sementara Kepala BPMPD Kaltim Jauhar Efendi mengatakan, di Kaltim memang masih ada beberapa proyek PNPM-MPd dari tahun anggaran 2014 yang belum tuntas, tetapi jumlahnya hanya sedikit.
Mengingat hanya sedikit proyek yang belum tuntas, maka ditargetkan dalam waktu dekat bisa selesai karena sejumlah kabupaten telah merekrut fasilitator secara mandiri, apalagi pusat sudah menetapkan segera merekrut kembali fasilitator yang sempat dihentikan sejak Desember 2014.
Menurutnya, pada tahun anggaran 2014 Kaltim mendapat tiga jenis PNPM, yakni PNPM-MPd, PNPM Integrasi, dan PNPM Masterplan Percepatan, Perluasan, dan Penurunan Kemiskinan Indonesia (MP3KI).
Total dana untuk tiga jenis program itu mencapai Rp165,7 miliar, terdiri PNPM Integrasi senilai Rp11,2 miliar, PNPM MP3KI senilai Rp19,5 miliar, dan PNPM-MPd sebesar Rp135 miliar.
Pewarta: M Ghofar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015