"Kondisi eksisting di lapangan terkadang lebih maju dari hal-hal yang masuk dalam perencanaan. Itu sama saja kalau perencanaannya sudah tertinggal dari kondisi riil di lapangan," katanya, di Karawang, Senin.
Bahkan, katanya lebih lanjut, ada beberapa pihak tertentu yang menyatakan keberatan atas hal-hal yang baru akan dimasukkan dalam perencanaan pembangunan.
Menurut dia, hal itu juga terjadi dalam sektor industri yang sejak beberapa tahun terakhir hingga kini berkembang cukup siginifikan.
Ia menyatakan, pembangunan industri di Karawang sebenarnya tidak terencana dengan baik. Hal itu terjadi karena pembangunan industri tersebut dilakukan sebelum ada ketetapan zona industri dan zona kawasan industri.
Akibat pembangunan industri yang tidak terencana dengan baik, maka pembangunannya tidak terintegrasi dengan kondisi infrastruktur yang memadai.
"Seharusnya keberadaan industri itu terintegrasi infrastruktur tidak hanya jalan, tetapi juga terintegrasi dengan perumahan, sekolah, jembatan, akses ke kawasan industri, dan lain-lain," katanya.
Dampak dari tidak terintegrasinya pembangunan industri dengan infrastruktur itu sudah dirasakan, yakni terjadinya kemacetan di sejumlah titik sekitar Karawang.
Kemacetan yang sering terjadi tidak hanya di akses menuju kawasan industri, tetapi juga terjadi di sejumlah titik jalan sekitar perkotaan Karawang.
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015