"Obat-obat yang harus diawasi bukan hanya obat di rumah sakit tapi juga obat di layanan kesehatan primer," katanya, Jakarta, Senin.
Hal itu disampaikan Menkes dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Pengawasan Obat dan Makanan dengan tema "Penguatan Kemitraan Pengawasan Obat dan Makanan untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia dan Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)".
Nila mengatakan tindakan preventif perlu dilakukan bersama lembaga pemerintahan lainnya seperti BPOM karena jika berjalan sendiri akan sulit mencapai tujuan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.
"Inilah yang kami harapkan kita bersinergi pemerintah tentunya juga hulu kita pikirkan bersama," tuturnya.
Selain obat-obatan di layanan kesehatan primer, BPOM juga diharapkan berperan untuk mengawasi kantin-kantin anak di sekolah-sekolah sehingga dapat menjamin kesehatan dan kualitas makanan yang dijual di lingkungan sekolah.
Menciptakan anak-anak bangsa yang cerdas dan sehat juga dipengaruhi kualitas makanan termasuk jajanan sekolah yang harus terjamin baik nutrisi, mutu maupun higienitas sehingga tidak mengganggu kesehatan anak-anak sekolah.
"Dan ini peran BPOM bagaimana mengawasi kantin anak-anak di sekolah karena di sanalah dimulai mereka mengerti hidup sehat," ujarnya.
Nila Moeloek mengatakan koordinasi dan kerja sama seluruh pemangku kepentingan akan membentuk kepemimpinan kuat untuk mendorong kesehatan masyarakat dalam menciptakan bangsa unggul dan sejahtera.
"Kita mengharapkan menciptakan pemerintah kita yang kuat dan efektif termasuk tentu Badan POM, Kementerian Kesehatan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan pemerintahan lain yang berorientasi untuk kepentingan masyarakat," katanya.
Pewarta: Martha HS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015