Bandung (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol. Sutanto, Selasa, menyatakan perlunya evaluasi penggunaan senjata di kalangan anggota Polri menyusul maraknya kasus salah tembak yang dilakukan polisi saat menjalankan tugas. Usai menutup pendidikan Sekolah Staf dan Administrasi Perwira Tinggi (Sespati) Polri Angkatan XI di Lembang, Cimahi, Kapolri mengatakan, meski dalam kepemilikan senjata api organik Polri sudah ada ketentuannya, namun perlu adanya evaluasi rutin agar kasus salah tembak tidak terulang. Menurut Kapolri, seorang penyidik anggota Polri yang akan memegang senjata api memang perlu melalui tahapan prosedur yang sudah ditetapkan, seperi psikotes, kepribadian dan hal lain yang terkait dengan kejiwaan anggota Polri sebelum memegang serta menguasai senjata api. Di bagian lain, Kapolri mengatakan, penyidikan dan pengejaran buronan teroris kasus pengeboman di sejumlah tempat di Indonesia, yakni Noordin M Top, masih terus dilakukan. "Penyidikan dan pengejaran teroris Noordin M Top masih terus dilakukan, hal ini agar kegiatan keagamaan, seperti menjelang natal dan tahun baru, dapat berjalan dengan baik", katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006