Bandung (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan melantik Nurhayati (sebelumnya Plt Bupati Bogor) menjadi Bupati Bogor sisa masa jabatan tahun 2013-2018, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Senin.
Pelantikan Nurhayati tersebut didasarkan pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Dalam Negeri Nomor 131.32-526 Tahun 2015 tanggal 10 Maret 2015 tentang Pengangkatan Bupati dan Pemberhentian Wakil Bupati Bogor Provinsi Jawa Barat.
Ahmad Heryawan atau Aher berharap dengan jabatan baru tersebut Nurhayati dapat membawa Kabupaten Bogor menghadapi persaingan sumber daya manusianya di era globalisasi saat ini.
"Saya kira prioritasnya tetap, ke depan bagaimana pun persaingan regional dan global adalah persaingan SDM. Jadi untuk Jabar dan Kabupaten Bogor tetap pendidikan, kesehatan harus kita dahulukan SDM," kata dia.
Ia mengatakan, jika sumber daya manusianya telah sehat dan terdidik maka akan berdampak positif pada daya beli masyarakatnya.
"Unesco pernah merilis sebuah survei jadi kalau kemudian disatukan pengaruh pendidikan dan kesehatan untuk daya beli maka indeks pendidikan dan kesehatan bisa mencapai 0,98, hampir satu. Indeks tertinggi satu," kata dia.
Selain hal tersebut, lanjut Aher, pihaknya juga berharap Nurhayati bisa membangunan sektor infrastruktur, pertanian dan industri di wilayah tersebut menjadi lebih maju lagi.
"Tekanan di bidang industri karena Kabupaten Bogor daerah industri. Supaya industrinya ramah lingkungan bermanfaat bagi masyarakat," kata dia.
Sementara itu, Bupati Bogor Nurhayati optimis bisa menjalankan program yang sudah dicanangkan oleh Bupati Bogor sebelumnya Rachmat Yasin.
"Dan saya telah melaksanakan sebagai Plt Bupati Bogor, kita tetap mengawal sesuai visi bersama yang sudah kita tetapkan dengan pak Rachmat Yasin. Jadi Mudah-mudahan seluruh program bisa tercapai di 2018 nanti," kata dia.
Dirinya menyebut beberapa program yang akan dikerjakan selama menjabat sebagai Bupati Bogor dan program paling utama ialah menjadikan kabupaten Bogor sebagai kabupaten termaju di Indonesia.
"Untuk merealisasikan itu tentu?indeks kesehatan dan indeks pendidikan yang paling prioritas. Itu harus ditingkatkan. Termasuk indeks daya beli dan meningkatkan sumber daya manusia sesuai dengan kemampuannya," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan selama tidak ada Rachmat Yasin, dirinya menyebut pelayanan terus berjalan dengan baik dan tidak bekerja sendiri.
"Karena selain dibantu oleh pihak terkait kami juga terus menjalin koordinasi dengan ppengusahaan, elemen masyarakat seperti tokoh agama, pemuda, LSM tokoh perempuan. Kita lakukan sinergi bersama untuk mengawal kinerja pemerintah," katanya.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015