Batam, (ANTARA News) - Bandar Udara Hang Nadim Batam meraih pendapatan sebesar Rp220 juta dari fee pendaratan (landing fee) pesawat-pesawat haji yang singgah untuk mengisi bahan bakar di bandara tersebut.
Hal tersebut dikatakan Kepala Bandar Udara Hang Nadim Batam Razali Abu Bakar kepada ANTARA di Batam, Selasa (12/12).
"Setiap pesawat yang mendarat di Batam kenakan `landing fee` yang besarnya disesuaikan dengan jenis pesawat," katanya.
Menurut Razali, terdapat 290 penerbangan yang transit di Hang Nadim yang menggunakan tiga jenis pesawat berbadan lebar, yaitu B767, B747 dan A330. Tarif yang dikenakan untuk pesawat itu Rp.749.900 dan Rp.872.400 per sekali mendarat, katanya.
Razali mengatakan biaya singgah di Bandara Hang Nadim lebih murah dibanding bandar udara yang ada di luar negeri.
"Makanya, untuk maskapai penerbangan Indonesia yang ingin melakukan perjalanan jauh, lebih baik transit di sini. Selain itu uangnya masuk ke dalam negeri, bukan ke negara lain," katanya.
Selama musim haji 2006, selain melayani 145 kelompok terbang, Hang Nadim juga menjadi bandara untuk Embarkasi Hang Nadim Batam yang melayani jemaah haji asal Provinsi Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Barat dan Jambi.(*)
Copyright © ANTARA 2006