Padang (ANTARA News) - Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat Syamsurizal mengatakan, indikator penentu kelulusan siswa pada 2015 bisa berbeda pada masing-masing sekolah karena UN tidak lagi menjadi satu-satunya acuan.
"Indikator yang dijadikan tolak ukur penilaian kelulusan siswa 2015 berbeda tergantung kesepakatan penghitungan nilai oleh sekolah dan Dinas Pendidikan masing-masing kabupaten/kota karena itu, ukuran lulus satu sekolah dengan sekolah lain bisa berbeda," katanya di Padang Senin.
Menurut dia, sistem penilaian Ujian Nasional(UN) 2015 juga berbeda dari 2014, tidak lagi berdasarkan jumlah angka riil, namun berdasarkan "range".
Penilaian akan menggunakan range: "Sangat Baik" untuk 85 - 100, "Baik" 70 - 85, "Cukup" untuk 55, dan "Kurang" untuk 0 - 55.
Bahkan menurut dia, siswa yang memiliki nilai kurang dapat mengikuti UN perbaikan untuk mendapatkan nilai yang lebih baik.
Sementara itu, Ketua Panitia UN Sumbar 2015 Bustavidia mengatakan sebanyak 1.825 sekolah akan menggelar ujian. Pada tingkat SMA sebanyak 277 sekolah, MA sebanyak 195 sekolah, SMK sebanyak 185 sekolah, SMP sebanyak 755 sekolah, dan MTS 413 sekolah.
Peserta yang akan mengikuti UN tahun ini berjumlah 163.325 orang, terdiri dari tingkat SMA 43.240 siswa, MA sebanyak 8.640 siswa, SMK sebanyak 21.526 siswa, SMP sebanyak 66.969 siswa dan MTs sebanyak 22.950 siswa.
Selain menggelar UN untuk SMA dan SMP sederajat. Sumbar juga akan menggelar ujian paket B dan paket C.
Jumlah peserta paket B akan diikuti 2.552 siswa, dan paket C sebanyak 2.018 siswa yang akan digelar oleh 142 PKBM yang terbagi atas 62 PKBM untuk paket C dan 80 PKBM paket B.
"Khusus untuk paket, satu-satunya penentu kelulusan tetap hasil UN," kata dia.
Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015