Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono mengatakan, kemenangan sementara kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dalam Pilkada Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Senin (11/12), tidak perlu dikhawatirkan.
"Yang penting, Pilkada itu dilaksanakan dalam kerangka NKRI dan UUD 1945," katanya, usai membuka Rapat Koordinasi Pembinaan PNS di Departemen Pertahanan, di Jakarta, Selasa.
Juwono menambahkan, perolehan suara GAM 10,11 berbanding 9 persen dibanding peserta lainnya, merupakan cerminan aspirasi masyarakat Aceh yang harus dihormati semua pihak, sehingga tidak perlu ada yang dikhawatirkan.
Tentang kemungkinan Pilkada Aceh menjadi `pintu gerbang` bagi Aceh untuk memerdekakan diri dari NKRI, Menhan menegaskan, tidak ada, selama pelaksanaan pilkada didasarkan pada empat konsensus dasar yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Saat ini, pelaksanaan pilkada di Aceh berjalan aman, bagus dan cukup damai. Hasil yang ada mencerminkan keragaman pendapat, dimana suara eks GAM telah tersalurkan secara benar. Tidak apa-apa bingkai NKRI dan TNI tetap utuh," katanya.
Mengenai ledakan bom menjelang pelaksanaan pilkada, Menhan mengatakan, masih ada satu dua bom milik GAM yang tersisa dan saat ini tengah diselidiki pihak kepolisian.
Sebuah bom rakitan meledak di sebuah kawasan pedalaman, Desa Lhok Kuyun, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, pada Senin (11/12) pukul 05.45 WIB, namun tidak menelan korban jiwa dan kerusakan bangunan menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) di wilayah itu.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006