Palembang (ANTARA News) - Sriwijaya FC meminta PT Liga Indonesia tegas terhadap klub yang hingga kini tidak melengkapi dokumen wajib yang diminta Badan Olahraga Profesional Indonesia demi terlangsungnya kompetisi Liga Super Indonesia pada 4 April 2015.
Manajer Sriwijaya FC Robert Heri mengaku sangat mengkhawatirkan kondisi terbaru yang diinformasikan BOFI bahwa delapan klub masuk kategori C (kelengkapan dokumen kurang dari 50 persen atau dokumen wajib belum terpenuhi).
"Jelas ini mengkhawatirkan karena kickoff tinggal tiga minggu lagi. PT Liga harus berani bersikap tegas dengan 10 klub ini demi kickoff pada 4 April ini, jika ditunda lagi, apa jadinya," kata Robert di Palembang hari ini.
Ia mendukung jika otoritas kompetisi LSI ini bertindak tegas seperti dilakukan sebelumnya dengan mengeluarkan Persik Kediri dan Persiwa Wamena dari daftar peserta LSI.
"Jika pada akhirnya hanya sepuluh klub yang dinyatakan lolos verifikasi oleh BOFI, saya rasa tidak masalah dengan tidak menggunakan format 18 klub," ujar dia.
Menurutnya, PT Liga Indonesia harus mempertimbangkan kerugian finansial yang diderita klub pascapengunduran jadwal dari 20 Februari-4 April 2015.
"Biaya bertambah di luar rencana, persiapan yang disusun pelatih jadi berantakan, kontrak kerja sama dengan sponsor jadi tertunda, belum lagi kerugian secara psikologis karena pemain yang sejatinya sudah siap tempur menjadi kembali ke nol, ," ujar dia.
BOFI merilis tiga klub masuk kategori A (kelengkapan dokumen di atas 75 persen) yakni Sriwijaya FC, Persib Bandung, dan Persipura.
Tujuh tim lainnya masuk kategori B (kelengkapan dokumen antara 50-75 persen dan dokumen wajib telah terpenuhi) yakni, Persija Jakarta, Persela Lamongan, Persiba Balikpapan, Mitra Kukar, Barito Putera, Perseru Serui, dan Semen Padang.
Sedangkan delapan klub menyandang kategori C (kelengkapan dokumen kurang dari 50 persen atau dokumen wajib belum terpenuhi) yakni, Pelita Bandung Raya, Arema Malang, Gresik United, Pusamania Borneo, Bali United, PSM Makassar, Persiram Raja Empat, dan Persebaya.
Adapun dokumen wajib yang diharuskan BOPI adalah legalitas klub, keuangan dan kontrak profesional pemain serta pelatih, seluruhnya harus dilengkapi klub, sedangkan kontrak pemain dan pelatih dapat dilengkapi secara bertahap.
Menpora Imam Nahrawi menunda kickoff Liga Super Indonesia dari 20 Februari 2015 menjadi 4 April 2015 setelah menerima rekomendasi BOFI untuk menunda karena sebagian besar peserta belum melengkapi dokumen wajib.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015